Metode Pengumpulan Data
A. Sumber data
Data dapat diperoleh dari sumber primer, atau suber sekunder. Data primer
mengacu pada informasi yang diperoleh secara langsung oleh peneliti untuk
tujuan khusus penelitian. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan
dari sumber-sumber yang sudah ada, seperti misalnya suvei literatur. Beberapa
contoh data primer adalah individu, kelompok atau panel responden yang
didirikan oleh peneliti untuk membahas isu-isu tertentu darai waktu kewaktu
atau beberapa sumber mencolok. Internet juga dapat menjadi sebuah sumber bagi
data primer ketika melakukan kuisioner. Data sekunder dapat diperoleh dari
sumber-sumber, seperti misalnya catatan atau arsip perusahaan, publikasi
pemerinta, analisisi industri pada media, situs web, internet dan lain
sebagainya. Namun dalam kasus tertentu peristiwa, pengaturan atau lingkungan
mungkina saja menjadi sumber dataseperti misalnya mempelajari tata letak
tanaman.
B. Sumber Data Primer
Terlepas dari individu yang memberikan data saaat diwawancara, kuisioner
yang diamati atau dibhs panjang lebar, salah satu sumeber yang kaya akan data
adalah fokus group.
Fokus Group
Fokus group biasanya terdiri dari
8-10 orang dengan duarasi waktu tertentu. Membahas hal sesuai dengan tujuan
dari penelitian dan orang-orang yang dipilih didalmnyan biasanya
berdasarkan bidang keahliannnya. Sesi
fokus group ini ditujukan untuk memperoleh kesan, intepretasi, dan opini dari
responden sebagai anggota dalam fokus group mengenai topik yang dibicarakan.
Dalam fokus group, moderator memegang peranan penting utnuk mengarahkan
jalannya diskusi dan menarik keluar informasi dari setiap anggota diskusi.
Fokus group ini relatif murah namun dapat memberikan cukup banyak data yang
dapat diandalkan dalam waktu yang relatif singkat.
Fungsi Moderator
Pemilihan dan peran yang dimainkan oleh modeator sangat penting.
Moderator memperkenalkan topik, mengamati dan mengambil informasi dari hasil
diskusi. Moderator disini tidak pernah menjadi bagian intergral dari diskusi
namun moderator mengarahkan anggota untuk mendapatkan informasi yang relevan yang dibutuhkan serta memastikan
semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam diskusi dan tidak ada anggota
kelompok yang mendominasi dalam diskusi.
Data yang dihasilkan dari fokus
group
Peru dicatat bahwa data yang dihasilkan dari group homogen yang merupakan
metode pengumpulan data yang paling mahal, dan memberikan analisis data yang
sangat cepat namun data yang dihasilkann hanya data yang dapat disebut data
kualitasiatif, bukan data kuantitatif. Dan juga member group ini tidak dipilih
secara ilmiah, maka pendepat mereka belum dapat dianggap sebagai hal yang
menjelaskan sesuatu secara sebenarnya, namun tetap penting sebagai dasar dalam
proses penelitian selanjutnya. Jadi fokus group ini digunakan untuk menjajaki
pelajaran, atau mendalai suatu ilmu(1), mengeneralisasi berdasarkan
informasi(2), dan menentukan atau membuat sample untuk emlakukan survei (3).
Videoconferencing
Videoconferencing menfasilitasi
fokus group dengan moderator dalam tempat yang berbeda. Dengan videoconferencing, isyarat nonverbal dan
gerak tubuh individu dapat dittangkap apa bilan diinginkan. Deang teknologi yang semakin maju maka jarak
bukan menjadi masalah dalam proses pengumpulan data yang berbeda lokasi. Perlu
diketahui bahwa fokus group dapat dilakukan secara online, seperti e-mail,
situs web, dan internet chat room.
Panels
Panels sama halnya dengan fokus group, merupakan salah satu cara memperoleh
data primer. Kalau fokus group melakukan pertemuan hanya sekali, namun panel
melakukan bertemuan beberapa kali untuk melakukan diskusi. Anggoota dari
diskusi ini dipilih secara acak. Misalkan dalam meneliti efek dari promosi
brand kopi melalui iklan, disini para anggota panel dapat menilai, atau terkena
effek iklan dan menggunakan hal ni sebagi dasar atau anggapan bahwa customer
juga merasakan hal yang sama. Apabila pada bulan berikutnya, manager produksi
ingin melakukan penambahan rasa pada kopi, maka panel yang sama akan
berpengaruh karena berada dalam panel yang sama.
Panel statis dan dinamis
Panel dapat dalam bentuk statis (anggota panel tetap dalam periode
tertentu) ataupun dinamis ( anggota
panel berubah dari waktu ke waktu seuai dengantopik studi yang dibahas). Secara
singkan panel merupakan sumber informasi secara langsung, dapat dalam bentu
statis ataupn dinamis untuk keperluan pengamatan studi dari waktu kewaktu.
Unobtrusive
Measurement
Unobtrusive measurement dapat diartian sebagai pengukuran data yang
mencolok. Dalam pengumpulan data ini tidak melibatkan orang . Misalkan jumlah
produk atau bukusan produk ang dapat ditemukan didalam tongsampah menunjukat
tingkat konsumsi dai prouduk tersebut. Atau jenis buku yang tampil paling awal
ketika kita menginputkan keyowrd pada search engine di dalam perpustakaan
menujukan popularitas ataupun tingkat penggunaan buku itu sendiri.
C. Secondary
Source
Data sekunder merupakan data yang sangat diperlukan oleh peneliti. Data
sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh orang lain (bukan si peneliti)
namun mempelajari hal yang sama. Data bisa didapat didalam ataupun diluar
organisasi, misalkan sepeti di inernet atau pada informasi yang dipublis. Data
sekunder dapat digunakan seperti misalnya pada proses forcasting, dengan
membangun model berdasarkan penjualan yang sebelumnya. Ada banyak sumber data
sekunder seperti buku, publikasi dari dokumen perusahaan, laporan tahunan
perusahaan dll. Keuntungan dari data
sekunder adalah dapat menghemat biaya dan waktu dalam pengumpulannya. Namun
kelemahan dari data sekunder adalah sering kali informasi yang diberikan sudah
usang atau ketinggalan jaman, jadi penting untuk memperoleh data yang
up-to-date.
Metoda Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan baian yang terintegrasi dengan desain dari
penelitian. Terdapat banyak proses pengumpulan data dengan kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Mengunakan metoda yang teapat dalam proses
pnelitian dapat meningkatkan nilai dari hasil penelitian tersebut. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
berbagai cara, berbagai aturan, berbagai sumber. Termasuk didalam pengumpulan
data adalah interview; interview secara tatap muka, interview via telfon,
nterview yang dibantu oleh komputer dan lain sebagainya, kuesioner, obeservasi
terhadap suatu individu atau pun project test. Melakukan interview, mengajukan
kuesioner dan melakukan observasi terhadap individu merupakan hal utama dalam
proses pengumpulan data dalam penelitian. Walaupun proses interview memiliki
kelebihan untuk mengadaptasi, mengadopsi, dan perubah pertanyaan sesuai sebagai
peneliti terhadap orang yang di interview, kuesioner memiiki kelebihan untuk
memperoleh data secara lebih efisien dalam hal waktu,teaga dan biaya. Metode
yang mencolok dari pengumpulan data seperti misalkan informasi yang didapat
dari rekaman perusahaan mengenai kehadiran para karyawan akan lebih
menggambarkan yang sebenarnya dari pada melakukan interview terhadap
amsing-masing pekerjanya. Teknologi yang lebih maju dapat membatu proses pengumpulan
data yang lebih baik, dengan dibantu komputer proses interview dan proses
penyebran kuesioner dapat dilakukan dengan lebih mudah sescara elektronik.
Pemilihan metode dari pengumpulan data adalah berdasarkan fasilitas yang
tersedia, tingkat akurasi yang dibutuhkan, kemampuan dari si peneliti, waktu
yang dibutuhkan dalam proses penelitian biaya dan sumberdaya yang berhubungan
dengan penelitian.
Interviewing
Unstructured Interview
Interview tekterstruktur merupakan interview dimana orang yang melakukan
interview ataupun orang yang akan diinterview tidak melkuakn persiapan proses
interview dari segi ertanyaan ataupun alur ari interview. Disini hanya
disediakan pendahuluan dari materi saja. Contoh pertanyaan yang mungkin
dikeluarkan dalam proses interview ini misalkan : “saya ingin tau mengenai
pekerjaan anda. Tolong jelaskan pekerjaan yang ada lakukan setiap hari dari jam
delapan pagi sampai jam empat sore “ Dari pertanyaan diatas dapat dikembangkan
ke pertanyaan seperti berikut “
dibandingkan dengan unit lain dalam organisasi ini, apa yang menjadi kelebihan
dan kekurangan dari unit anda”. Proses interview ini dapat dilakukan untuk
membuat interview yang lebih terstruktur, ketika kita telah mengidentifikasi
variabelnya.
Structured Interview
Interview yang terstruktur dimana kita melakukan suatu interviewdengan
mengetahui informasi apa yang akan dibutuhkan. Interview memiliki list
pertanyaan yang telah disediakan sebelumnya untuk ditanyakan kepada responden.
Pertanyaan yang sama akan ditanyakan kepada setiap responden pada bagian yang
sama. Setelah melakukan proses interview
denga terstruktur dan data telah diperoleh maka, proses interview akan
dihentikan kemudian data akan di kelompokan dan dianalisis.
Traininag Interview
Ketika melakukan sebuah interview yang panjang, tidak layak bila hanya
satu orang yang melakukan semua interview. Sebuah tim pewawancara yang terlatih
akan diperlukan. Pewawancara harus benar-benar terlattih dan menguasai apa yang
menjadi tujuan penelitian. Mereka harus tau bagaimana memulai wawancara,
bagaimana memotivasi responden untuk mwnjawab, apa yang harus dicarai dalam
jawaban, dan bagaimana menutup wawancara. Pelatihan yang teat dan memiliki
persiapan yang baik adalah kombinasi yang baik bagi seorang pewawancara.
Some tips to following information
Infromasi yang didapat selama wawancara harus sebebas mungkin kecondngan
atau kecenderungan. Kecenderungan disini berati kesalahan atau ketidak akuratan
dalam pengumpulan data.Kesalahan ini bisa saja dikeluarkan oleh responden
ataupun oleh orang yang memberikan
interview. Ornag yang melakukan interview dapat melakukankesalahan pengumpulan
data ketika tanggapan dari dari orang yang melakukan interview alah diartikan
atau merasa terganggu dari segi gerak tubuh atau expresi wajah. Sedangkan orang
yang di interview dapat melakukan kekeliruan ketika mereka tidk mengeluarkan
opini dari mereka sendii namun mengasumsikan bahwa opini tersebut merupakan hal
yang ingin didengar oleh penginterview. Mungkin juga terjadi ketika orang yang
diinterview tidak mengerti maksud dari pertanyaan namun malu untuk meminta
penjelasan dan menjawab secara tanpa mengetahui maksud sebenarnya dari
pertanyaan penginterview.
Establishing
Credibility and rapoor, and Motivatig individual to Renspond
Proyeksi profesionalisme, antusiasme dan kepercayaan diri bagi seorang
pewawancara sangat penting. Seorang manager akan tertarik mempekrjakan peneliti
dari lur akan tertarik dalam meilai kemampuan dan cenderung kepribadian mereka.
Peneliti harus menjalin hubungan baik, dan memperoleh kepercayaan dari klien
yang akan memepekerjakan mereka sebelum mereka dapt bekerja. Oleh karena itu
pengetahuan, ketera,pila, kepercayaan diri, antusiame adalah kualitas yang
harus dimiliki oleh peneliti dalam membangun kridibilitas dengan organisasi
yang akan memperkerjakan mereka.
Quesioning
Technique
Funneling
Pana awal wawan cara yang tidak terstruktur, perlu untuk mengajukan
pertanyaan terbuka untuk mendapatkan ide yang luas, misalkan “Bagaimana
perasaan anda bekera diorganisasi ini ?” Respon dari pertanyaan ini akan
sangata luas, dan memerikan ide untuk mempersempit cakupan pertanyaan yang
relevan dengan tujuan penenlitian, atau mendapatkan isu kunci yang relevan.
Unbiased Quesion
Penting untuk mengajukan pertanyaan dimana kita memastikan respon yang
akan didapat tidak bias atau kurang tepat. Misalkan “bagaimana pengalaman anda
bekerja disini?” merupakan pertanyaan yang lebih baik dari “Boy, pekerjaan anda
disini pasti sangat membosankan, bagaimana anda melaluinya ceritakan pada saya
“. Biarkan responden memberikan jawaban dengan persepsi mereka masing-masing.
Sering kali juga bias dapat dipengaruhi oleh nada atau penekanan kata yang
kurang tepat.
Clarifying issues
Untuk memastikan bahwa peneliti mengerti isu yang terjadi kita perlu
mengulang informasi yang penting yang diberikan oleh responden. Misalkan “
disini terjadi ketidak adilan dalam promosi, hanya yang junior saja yang
dipromosikan, dan senior tidak ada yang mendpat promosi”, jadi hal tersebut
perlu diklarifikasi misalkan dengan pertanyaan “ Jadi maksud anda junior selalu
dipromosikan keatasa bahkan samapai diatas senior yang mampu ?”.
Helping Responden to think Trhough Issue
Jika responden tidak dapat mengatakansecara verbal persepsinya,
pewawancara harus menanyakannya dengan cara yang lebih simple atau memperbaiki
bahasanya. Ketika misalkan responden tidak tau mana pekerjaan yang dia tidak
sukai, maka kita dapat menanyakan pekerjaan yang paling dia sukai.
Taking Notes
Ketika melakukan interview, perlu bagi pewawancara untuk mencatat
informasi yang disampaikan oleh reponden, karenna bila mengandalkan ingatan
sring kali ingtan bisa salah dalam mengingat. Pewawancara dapat juga
menggunakan recorde dalam melakukan wawancara, namun ketika menggunakan
recorder data yang dihasilkan bisa saja bias karena responden tau pernyataannya
direkam sehingga ragu dalam mengeluarkan persepsi yang sebenarnya.
Face
to face and Telephone Interview
Interview secara tatap muka dan
melalui telfon memiliki kelebihan dan kekurngan masing – masing.
Face to face interview
Kelebihannya adalah penginterview
dapat mengadaptasi pertanyaan secara cepat, dan dapat memastikan bahwa
pertanyaan dapat dimengerti dengan baik. Pengnterview juga dapat melihat
isyarat non verbal dari responden seperti, ketidak nyamanan, stress dan
lain-lain dapat diamati dari kerutan wajahnya. Kekurangannya adalah jarak jangauannyan
apabila dipisahkan oleh jarak, dan biaya yang dieluarkan juga akan lebih
tinggi. Kelemahan yang lain adalah responden mungkin merasa gelisah ketika
bertatap muka dengan pewawancara.
Telephone Interview
Kelebihan dari interview via
telfon dari segi pandang penginterview
adalah efisiensi waktu dan biaya ketika melakukan interview dengan beberapa
orang bahkan yang berada diluar negeri. Dan dari segi pandang responden dapat
mengurangi rasa gelisah utuk bertatap muka karena interview dialkukan melalui telfon. Kekurangannya adalah responden
dapat saja mengahiri wawancara secara sepihak tanpa memeberikan peringatan
dengan mematikan telfon. Penginterview ditadak dapat melihat komunikasi yang
nonverbal melalui telfon sehingga ketidak nyamanan dalam interview tidak dapt
dilihat.
Computer Assisted Interviewing
Dengan batuan komputer pewawancara dapat melakukan intervie secara
langsung dan menampilkannya dilayar. Perkembangan ini sangat membantu
pengiterview, misalkan dalam kesalahan penyampaian kata-kata, atau maksud
pertanyaan. Hal ini pun dapat mengurangi bias data.
CATI and CAPI
CATI (computer assisted telephone
interviewing) and CAPI (computer
assisted personal interviewing).
CATI, digunakan dala penelitian organisasi, berguna karena tanggapan
survey dapat diperoleh dari semua orang di dunia dengan syarat berhungungan
dengan komputer dan jaringan telfon. Dengan terhubung ke jaringan telfon maka
computer dapat menampilkan pertanyaan atau dengan mengaktifkan suara pada
komputer kita dapat melakukan wawancara seperti halnya pada telfon.
CAPI, melibatkan pengunaan harware dn sofware. CAPI memilii keunggulan data
dapat diolah sendiri. Ketika responden mendapatkan sofwarenya dan menginstal di
komputer pribadinya maka responden dapat mengisi lngsung responya dan akan
dikelola oleh sofware sehingga mengurangi kesalahan penginputan data.
Computer-Aided Survey Services
Beberapa organisasi memberikan
perusahaan lain untuk melakukan pengumpulan data. Misalkan jaringan komputer
nasional menyediakan jasa untuk melakukan survey dibidang marketing. Peneliti
dpat memulai analisis data walaupun
survey sedang berlangsung, karena hasilnya dapat dikirimkan ke pengguna
dalam bentuk data mentah ataupun tabel. Data dapat dibersihkan secara otomatis
bila terjadi kesalahan bahkan juka data sudah dikumpulkan. Bias dapat dikurangi
dapat dikurangi dari sejak awal. Jika jawaban dari pertanyaan adalah tidak maka
dapat di skip secara otomatis kepertanyaan berikutnya.
Survey dengan komputer dapat
dilakukan dengan disk, atau secara online dengan komputer pribadi yang
terhubung kejaringan komputer.
Sofware Pacage
Pencatatan dilakukan oleh
pewawancara ketika melakukan wawacara umumnya dilakukan atau ditulis dengan
tangan. Hal ini mungkin sangat membosankan sehingga disini komputer menjadi
alat yang sangat membantu, dan membawa dampak besar dalam pengumpulan data.
Quesionaries
Kuesioner merupakan formilir yang berisikan list pertanyaan dimana
responden menuliskan jawaban secara langsung dalam waktu yang relatif singkat.
Kuesioner reltif efisien dan dapat diberika secara pribadi atau didistribusikan
secara elektronik.
Personally Administered
Questionnaires
Apabila area survey diwilayah
sekitardan organisasi bersedia menampung kuesioner dan mengarahkan pekerja
untuk mengisi kuesioner, maka cara terbaik mengumpulkan data adalah secara
pribadi. Keuntungan mengelola secara pribadi adalah semua taggapan dapat
dikumpulkan dalam waktu singkat, keraguan responden terhadap pertanyaan dalam
kuesioner dapat diklarifikasi langsung, peneliti pun dapat memperkenalkan topik
secara langsung. Menggunakan kuesioner tidak perlu memiliki banyak
keterampilan.
Mail Quesionaries
Kesioner via mail memiliki kelebihan ketika area survey yang dicakup
sangat luas. Kuesioner dikirim keresponden sehingga kusioner dapat diisi sesuai
dengan waktu yang mereka anggap nyaman, namun biasanya tingkat pengembalian
kuesioner ini sangat rendah, dan juga keraguan akan maksud dari pertanyaan
kuesioner tidak dapat diklaifikasi. Rendahnya tingkat pengembalian ini
mengakibatkan sulit untuk mendapatkan keterwakilan sampel bahkan mungkin tidak
terwakilkan sama sekali.
GUIDELINES FOR QUESTIONNAIRE DESIGN
Prinsip desain kuesioner harus
berfokus pada tiga bidang. Yng pertama berkaitan dengan kata kata yang ada
didalam pertanyaan. Yang kedua mengacu pada permasalahan pengkategorian, skala
dan kode setelah menerima tanggapan. Ketiga adalah penampilan umum kuesioner.
Principles of Wording
Prinsip kalimat mengacu pada
faktor-faktor sebagai berikut; kesesuaian isi pertanyaan, bagaimana pertanyaan
dituliskan dan tingkat kompleksitas bahasa yang digunakan, jenis dan bentuk
pertanyaan yang diajukan,urutan pertanyaan dan data pribadi yang dicari dari
responden. Bagian bagian terebut akan dijelaksan dibawah ini.
Content and Purpose of the Questions
Sifat variabel subyektif atau
fakta akan menentukan jenis pertanyaan. Jika varibel besifat subjektif (misalnya,
kepuasan, keterlibatn), dimana persepsi, keyakinan dan sikap rsponden akan
diukur. Apabila variabel objektif sepeti usia, dan tingkat pendidikan responden
yang ingin di cari maka pertanyaan tunggal yang memiliki skala lebih disarankan
untuk digunakan karena lebih sesuai. Dengan demikian sebelum memberikan
kuesioner maka kita harus mencermati variabel pa yang akan kita ukur.
Language and Wording of the Questionnair
Bahasa kuesioner harus
mempertimbangkan tingkat pemhaman dari responden. Penggunaan kata-kata akan
tergantung pada tingkat pendidikan, penggunaan istilah dan idiom budaya.
Misalkan penggunaan bahasa asing. Kesalahan dalam memberikan istilah-istilah
dalam isi kuesioner dapat menghasilka jwaban yang bias. Sehingga perlu untuk
memahami kemampuan dari responden dan menggunakan istilah yang umum dalam
memberikan kuesioner.
Type and Form of Questions
Tipe pertanyaan teridiri dari dua
yaitu pertanyaan terbuka dan tertutup dan pertanyaan negatif dan positif .
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan dimana memungkinkan responden menjawab
dengan cara apapun yang mereka pilih, contoh : “lima hal menarik dalam
bekerja”. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membantu responden membuat
keputusan dengan cepat dengan memilih diantara beberapa alternatif. Alternatif
ini telah diberi kode oleh peneliti sehingga mempermudah dalam pengolahan data.
Kalimat postif dan negatif perlu ada dalm suatu pertanyaan. Kata –kata negatif
dalam suatu pertanyaan dapat mengarahkan responden pada salah satu ujung skala.
Double-Barreled Questions,
merupakan pertanyaan berlras ganda. Pertanyaan ini perlu dihindari dan
digantikan dengan dua pertanyaan sebagai gntinya, contoh pertanyaan berlaras
ganda “ apakah anda yakin produk ini memiliki pasr dan adan yakin bahwa produk
ini akan laku “.Ambiguos question, pertanyaan yang ambigu bisa saja bukan
merupakan pertanyaan yang berlaras ganda, namu responden tidak mengertiapa
yang diaksud oleh penanya, seperti
“sampe sajauh mana anda merasa puas “.
Recall-dependent question.
Beberapa pertanyaan mungkin meminta responden untuk mengingat masa lalu yang
kabur dalam memori mereka. Misalnya pegawai yang telah bekerja selama 30tahun
diminta menjelaskan pengalaman pertama bekerja, mungkin saja mereka tidak dapt
memberikan jawaban yang benar.
Leading question. Pertanyaan
tidah harus selalu menggunakan phrase yang mengarahkan responden untuk menjawab
apa yang ingin didapat oleh penginterview atau penanya. Pertanyaan dapat berupa
berikut “apakah anada berfikir pada belakangan ini harga kebutuhan hidup
meningkat, sehingga perusahaan harus memberikan kenaikan gaji untuk karyawannya
? itu akan mengarahkan karyawan dengan jawaban “ya” terkecuali seandainya
responden merupakan bos, dengan keadaan finansial yang sangat baik.
Loaded question. Pertanyaan yang
ias terjadi ketika diungkapkan secra emosional seperti “Sejauh mana anda pikir
dendam jika serikat pekerja untuk mogok ?” pertanyaan tersebut akan
mengahsilkan jawaban yang emosional dan bias. Tujuan dari pertnyaan seperti ini
ada dua yaitu, sejauh mana karyawan mendukung pemogokan dan sejauh mana mereka
merasa takut akan akibat yang merugikan aku=ibat pemogokan.
Social Desirability. Pertanyaan
perlu menghindari kata – kata yang mengundang responden akan masalah sosial
misalkan “ apakah orang tu harus diberhentikan ?” maka resopon yang akan anda
dapat adalah tidak karena banyakorang tua yang mampu menyelesaikanpekerjaan
dengan banik bahkan lebih baik dari yang lebih muda.
Leght Question. Sederhana,
pertanyaan singkan lebih disukai daripada pertanyaan ang panjang. Aturan
pemberian pertanyaan dalam kuesioner adalah maksimal 20 kata (Horst 1986;
Oppenheim,1986).
Sequencing of Question
Urutan pertanyaan harus disusun
sedemikian rupa sehingga responden di arahkan dari pertanyaan yang bersifat
umum ke pertanyaan yang bersifat lebih khusus atau lebih spesifik, dan dari
pertanyaan yang mudah mengarah kepertanyaan yang lebih sulit. Dalam menetukan
urutan pertanyaan disrankan untuk tidak menempatkan kalimat postif secara
negatif secara bersamaan secara terus menerus. Singkatnya pertanyaan kuesioner
berfokus pada isu-isu yang diajukan dengan pertanyaan terbuka atau tertutup,
dan kalimat negatif atau positif, serta mengundari kata-kata berlaras ganda,
kata-kata ambigu, menyangkut hal yang yang rentan terhadap hubungan soaial
seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Classification Data or Personal Information
Klasifikasi data atau juga
dikenal dengan informasi pribadi atau pernyataan demografis seperti usia,
tingkat pendidikan, status perkawinan dan pendapatan. Kecuali benar –benar
diperlukan, lebih baik tidak meminta nama responden dalam kuesioner. Permintaan
akandata pribadi dapat diminta diawal ataupun diakhir sesuai dengan keinginan
peneliti. Dalam survey organisasi disarankan untuk mengumpulkan data
demograifis sperti yang disbeutkan
diatas. Data tersebut membantu untuk menggambarkan karakteristik dari sampel.
PRINCIPLES OF MEASUREMENT
Seperti halnya pedoman,yang harus
diikuti unuk memastiakn bahwa kata-kata yang ada dalam kuesioner tepat untuk
meminimalir bias, demikian juga dalam pengumpulan data ada beberapa prinsip yag
harus diikuti untuk emmastiakan bahwa data dikumpulkan sesuai untuk menguji
hipotesis. Ini mengacu pada skala dan teknik skala yang digunakan dalam
penelitian. Skala membantu kita menunjukkan jangkar atau cakupan yang digunakan
sudah tepat danmenyatakan sutu data valid. Validitas menyatakan seberapa baik
teknik, alat dan proses yang digunakan dalam proses pengukurn konsep tertentu.
GENERAL APPEARANCE OR “GETUP” OF THE
QUESTIONNAIRE
Tidak hanya penting dalam
mengatasi maslah kata-kata dang pengukuran dalam disain kuesioner juga perlu
memperhatikan bagaimana penampilan kuesioner. Sebuah kuesioner menarik dan rapi
dengan pengantar yang tepat, instruksi, dan teratur dengan baik tersusun
pertanyaan dan alternatif respon akan memudahkan responden untuk menjawab.
Sebuah pengantar yang baik, instruksi terorganisir dengan baik, dan keselarasan
rapi pertanyaan semuanya penting.
A Good Introduction
Sebuah pengantar yang tepat yang
jelas mengungkapkan identitas peneliti dan menyampaikan tujuan dari survei
mutlak diperlukan. Hal ini juga penting untuk membangun hubungan dengan
responden dan memotivasi mereka untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner sepenuh hati dan antusias. Jaminan kerahasiaan akan informasi yyang
mereka beikan akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias.
Organizing Question, Giving
Instructions and Guidance, and Good
Alignment
Pengorganisasian pertanyaan
secara logis dan rapi dan memberikan petunjuk tentang cara untuk menyelesaikan
item dalam setiap bagian akan membantu responden menjawab tanpa kesulitan.
Pertanyaan juga harus rapi selaras dengan cara yang memungkinkan responden
untuk menyelesaikan tugas membaca dan menjawab kuesioner.
Personal Data
Data
demografi atau pribadi bisa diatur seperti pada contoh yang terendah.
Information on Income and Other
Sensitive Personal Data
Meskipun informasi demografis
dapat dicari baik di awal atau di akhir kuesioner, informasi yang bersifat
sangat pribadi seperti pendapatan, kondisi kesehatan, dan sebagainya, jika
sangat dianggap perlu untuk survei, harus diminta pada akhir kuesioner. Juga,
pertanyaan seperti ini harus dijustifikasi dengan menjelaskan bagaimana
informasi akan berkontribusi terhadap pengetahuan dan pemecahan masalah,
sehingga responden tidak menganggap mereka untuk menjadi yang bersifat
mengganggu.
Open-Ended Question at the End
Kuesioner bisa mencakup
pertanyaan terbuka pada akhir memungkinkan responden untuk mengomentari segala
aspek yang mereka pilih. Ini akan berakhir dengan ungkapan terima kasih yang
tulus kepada responden.
Concluding the Questionnaire
Kuesioner harus berakhir pada
catatan sopan, mengingatkan responden untuk memeriksa bahwa semua item telah
selesai.
Pretesting of Structured
Questions
Pretesting melibatkan penggunaan
sejumlah kecil responden untuk menguji kelayakan dari pertanyaan dan pemahaman
mereka. Hal ini membantu untuk memperbaiki setiap kekurangan, dalam waktu,
sebelum memberikan instrumen secara lisan atau melalui kuesioner kepada
responden, dan dengan demikian mengurangi bias.
ELECTRONIC QUESTIONNAIRE DESIGN AND SURVEYS
Survei kuesioner online mudah dirancang dan
diberikan ketika mikro - komputer yang terhubung ke jaringan komputer. Disk
data juga dapat dikirimkan kepada responden sehingga mereka dapat menggunakan
komputer pribadi mereka sendiri untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan
kuesioner. Hal ini akan , tentu saja , akan membantu ketika responden tahu
bagaimana menggunakan komputer dan merasa nyaman menanggapi dengan cara ini .
OTHER METHODS OF DATA COLLECTION
Observational Surveys
Orang dapat diamati dalam
lingkungan kerja alami mereka atau dalam pengaturan laboratorium , dan kegiatan
dan perilaku atau sesuatu yang lain yang menarik dari mereka dapat dicatat dan
direkam . Terlepas dari kegiatan yang dilakukan oleh individu-individu yang
diteliti , gerakan mereka , kebiasaan kerja , laporan dibuat dan pertemuan yang
dilakukan oleh mereka , ekspresi wajah mereka sukacita , kemarahan , dan emosi
lainnya , dan bahasa tubuh dapat diamati . Faktor lingkungan lain seperti tata
letak , pola alur kerja , kedekatan pengaturan tempat duduk , dan sejenisnya ,
juga dapat dicatat.
Nonparticipant-Observer
Peneliti dapat mengumpulkan data
yang diperlukan dalam kapasitas tertentu tanpa menjadi bagian integral dari
sistem organisasi. Sebagai contoh, peneliti mungkin duduk di sudut kantor dan
menonton sambil merekam bagaimana manajer menghabiskan waktunya. Dengan hanya
mengamati kegiatan, rekaman mereka secara sistematis, dan tabulasi mereka,
peneliti mampu mendapatkan beberapa temuan.
Participant-Observer
Peneliti juga mungkin memainkan
peran peserta atau pengamat. Di sini, peneliti memasuki organisasi, dan menjadi
bagian dari tim kerja. Misalnya, jika seorang peneliti ingin mempelajari
dinamika kelompok dalam organisasi kerja, maka dia mungkin bergabung dengan
organisasi sebagai karyawan dan mengamati dinamika dalam kelompok sementara
menjadi bagian dari organisasi kerja.
Structured versus Unstructured Observational
Studies
Structured Observational Studies
Observasi bisa terstruktur atau
tidak terstruktur . Dimana observer memiliki seperangkat hal yang telah
ditentukan dengan kategori-kategori kegiatan atau fenomena yang direncanakan
untuk dipelajari , itu adalah studi observasional terstruktur . Format untuk
merekam pengamatan dapat dirancang khusus dan disesuaikan dengan setiap studi
yang sesuai dengan tujuan penelitian tersebut.
Unstructured Observational
Studies
Pada awal penelitian, ada
kemungkinan seorang peneliti belum menemukan fokus ide yang akan diteliti,
sehingga mereka merekam semua kejadian yang diamati. Penelitian tersebut akan
menjadi studi observasi takterstruktur.
Advantages and Disadvantages of
Observational Studies
Advantages of Observational
Studies
1. Data yang diperoleh melalui
pengamatan peristiwa yang terjadi umumnya lebih handal dan bebas dari bias
responden.
2. Dalam studi observasi, lebih
mudah untuk mencatat dampak pengaruh lingkungan pada hasil tertentu. Misalnya,
cuaca (panas, dingin, hujan), hari minggu (pertengahan minggu sebagai lawan
hari Senin atau Jumat), dan faktor-faktor lain.
3. Hal ini lebih mudah untuk
mengamati kelompok individu tertentu misalnya, anak-anak yang sangat muda dan
eksekutif yang sangat sibuk dimana sulit untuk diminta informasinya.
Drawbacks of Observational
Studies
1. Hal ini diperlukan bagi
pengamat untuk hadir secara fisik (kecuali kamera atau sistem mekanis yang lain
dapat menangkap peristiwa bunga), seringkali untuk jangka waktu lama.
2. Metode pengumpulan data tidak
hanya lambat, tetapi juga membosankan dan mahal.
3. Karena waktu yang lama untuk mana
subyek diamati, pengamat dengan mudah kelelahan sehingga data yang tercatat
bisa jadi bias.
4. Meskipun suasana hati,
perasaan, dan sikap dapat ditebak dengan mengamati ekspresi wajah dan perilaku
nonverbal lainnya, proses berpikir kognitif individu tidak dapat ditangkap.
5. Pengamat harus dilatih dan
bagaimana cara mengamati, dan cara-cara untuk menghindari bias pengamat.
Biases in Observational Studies
Data yang diamati dari sudut
pandang peneliti cenderung rentan terhadap bias pengamat . Mungkin ada
kesalahan pencatatan , penyimpangan memori , dan kesalahan dalam menafsirkan
kegiatan , perilaku , peristiwa , dan isyarat nonverbal. Pengamatan kejadian
hari demi hari , selama waktu yang lama , bisa menimpa para pengamat dengan
perasaan bosan dan menimbulkan bias dalam rekaman pengamatan . Untuk
meminimalkan bias pengamat , pengamat biasanya diberikan pelatihan tentang
bagaimana untuk mengamati dan merekam. Responden Bias juga bisa menjadi ancaman
bagi validitas hasil penelitian observasi , karena mereka yang diamati mungkin
berperilaku berbeda selama periode penelitian , terutama jika pengamatan
terbatas pada periode waktu yang singkat.
Data Collection Through Mechanical
Observation
Ada situasi di mana mesin dapat
memberikan data dengan merekam peristiwa menarik yang terjadi, tanpa seorang
peneliti hadir secara fisik. Contohnya koleksi rincian produk yang dijual oleh
jenis atau merek dilacak melalui scanner optik dan kode bar di gerbang keluar,
dan sistem pelacakan menyimpan catatan berapa banyak orang memanfaatkan
fasilitas atau mengunjungi situs web. Film dan alat perekam elektronik seperti
kamera video juga dapat digunakan untuk merekam data.
Projective Methods
Ide-ide tertentu dan pikiran yang
tidak dapat dengan mudah diucapkan biasanya dapat dibawa ke permukaan melalui
penelitian motivasi . Hal ini biasanya dilakukan oleh para profesional terlatih
yang menerapkan teknik penelidikan yang berbeda untuk membawa ide-ide ada
didalam ke permukaan dan pikiran dalam responden . Teknik Familiar untuk
mengumpulkan data tersebut asosiasi kata , penyelesaian kalimat , tes apersepsi
tematik ( TAT ) , tes inkblot , dan sejenisnya .
MULTIMETHODS OF DATA COLLECTION
Karena hampir semua metode pengumpulan
data memiliki beberapa bias, mengumpulkan data melalui multimethods dan dari
berbagai sumber memeberikan kevalidan data yang lebih. Misalnya , jika
tanggapan dikumpulkan melalui wawancara , kuesioner , dan observasi sangat
berkorelasi dengan satu sama lain , maka kita akan lebih percaya tentang
kebaikan data yang dikumpulkan. Oleh karena itu , korelasi tinggi antara data
yang diperoleh pada variabel yang sama dari sumber yang berbeda dan melalui
metode pengumpulan data yang berbeda memberikan kredibilitas lebih ke instrumen
penelitian. Riset yang baik memerlukan pengumpulan data dari berbagai sumber
dan melalui metode pengumpulan data ganda. Penelitian seperti ini , meskipun,
akan lebih mahal dan memakan waktu.
Review of the Advantages and Disadvantages of
Different Data
Collection Methods and When to Use Each
Setelah membahas metode
pengumpulan data berbagai , sekarang kita akan secara singkat menceritakan
keuntungan dan kerugian dari tiga koleksi wawancara yang paling umum digunakan
metode data , kuesioner , dan observasi dan memeriksa ketika setiap metode
digunakan dapat mengahsilkan hasil yang baik. Wawancara tatap muka memberikan
data yang kaya , menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang
yang diwawancarai , dan membantu untuk mengeksplorasi dan memahami masalah yang
kompleks. Di sisi negatif , wawancara tatap muka memiliki potensi untuk
memperkenalkan Bias pewawancara dan dapat mahal. Dimana beberapa pewawancara
menjadi perlu , pelatihan yang memadai menjadi langkah pertama yang diperlukan
. Wawancara telepon membantu untuk menghubungi subyek tersebar di berbagai
wilayah geografis dan mendapatkan tanggapan langsung dari mereka . Ini adalah
cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika seseorang memiliki pertanyaan
khusus untuk bertanya , perlu tanggapan cepat , dan memiliki sampel tersebar di
wilayah geografis yang luas . Di sisi negatif , pewawancara tidak dapat
mengamati respon nonverbal dari responden , dan yang diwawancarai dapat
memblokir panggilan . Wawancara melalui telepon yang paling cocok untuk
mengajukan pertanyaan terstruktur dimana respon harus diperoleh dengan cepat
dari sampel yang tersebar secara geografis . Kuesioner Mail yang menguntungkan ketika
tanggapan terhadap banyak pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang secara
geografis berbeda posisi. Di sisi negatif , mengirimkan kuesioner biasanya
memiliki tingkat respon yang rendah dan satu tidak bisa memastikan apakah data
yang diperoleh bias. Survei kuesioner dikirimkan paling cocok ketika informasi
dapat diperoleh dalam skala besar melalui pertanyaan terstruktur , dengan biaya
yang wajar , dari sampel yang tersebar luas secara geografis . Studi
observasional membantu untuk memahami masalah yang kompleks melalui observasi
langsung dan kemudian , jika mungkin , mengajukan pertanyaan untuk mencari
klarifikasi isu-isu tertentu . Data yang diperoleh kaya dan tidak terkontaminasi
dengan laporan diri bias . Di sisi negatif , mereka mahal , karena jangka waktu
yang diperlukan , dan bias pengamat juga mungkin hadir dalam data .
SETTING FROM WHICH DATA ARE GATHERED
Data dapat dikumpulkan dalam
salah satu dari cara tersebut di lingkungan tempat kerja. Data juga dapat
dikumpulkan dalam laboratorium buatan dimana variabel yang dikontrol dan
dimanipulasi, atau dapat dikumpulkan di rumah responden, di jalan, di mal, atau
dalam pengaturan di mana (Local Area Network) sistem LAN tersedia .
Special Issues in
Instrumentations for Cross-Cultural Research
Isu khusus tertentu perlu
ditangani saat merancang instrumen untuk mengumpulkan data dari berbagai negara
. Karena bahasa yang berbeda digunakan di negara yang berbeda , penting untuk memastikan
bahwa terjemahan instrumen untuk bahasa lokal sesuai akurat ke bahasa aslinya .
Untuk tujuan ini , instrumen harus terlebih dahulu diterjemahkan oleh ahli
lokal.
Issues in Data Collection
Setidaknya tiga isu penting untuk
pengumpulan data lintas-budaya , waktu pengumpulan data, dan status individu
pengumpulan data . Respon kesetaraan dipastikan dengan mengadopsi prosedur
pengumpulan data yang seragam dalam budaya yang berbeda . Metode identik
memperkenalkan studi , peneliti , instruksi tugas, dan pidato penutupan ,
kuesioner diberikan secara pribadi , akan memberikan kesetaraan dalam motivasi
, orientasi tujuan , dan sikap respon . Waktu data yang dikumpulkan lintas
budaya juga penting untuk perbandingan lintas – budaya.
MANAGERIAL ADVANTAGE
Sebagai manajer , Anda mungkin
akan melibatkan konsultan untuk melakukan penelitian dan tidak dapat
mengumpulkan data diri melalui wawancara , kuesioner , atau observasi . Namun,
selama contoh-contoh , ketika Anda akan terpaksa harus memperoleh informasi
yang berhubungan dengan pekerjaan melalui wawancara dengan klien , karyawan ,
atau orang lain , Anda akan tahu bagaimana frase berisi pertanyaan untuk
memperoleh jenis respon yang berguna . Selain itu, Anda , sebagai sponsor
penelitian , akan dapat memutuskan pada tingkat apa kecanggihan Anda ingin data
yang akan dikumpulkan , berdasarkan kompleksitas dan gravitasi dari situasi.
ETHICS IN DATA COLLECTION
Beberapa isu etika harus
ditangani ketika mengumpulkan data. Seperti disebutkan sebelumnya, ini berkaitan
dengan mereka yang mensponsori penelitian, mereka yang mengumpulkan data, dan
mereka yang menawarkan pertanyaan. Para sponsor harus meminta studi yang akan
dilakukan untuk memperbaiki tujuan organisasi, dan bukan karena alasan egois
lainnya. Mereka harus menghormati kerahasiaan data yang diperoleh oleh
peneliti, dan tidak meminta tanggapan individu atau kelompok yang akan
diungkapkan kepada mereka, atau meminta untuk melihat kuesioner. Mereka harus
memiliki sikap terbuka dalam menerima hasil dan rekomendasi dalam laporan yang
disampaikan oleh para peneliti.
Ethics and the Researcher
1 . Memperlakukan informasi yang
diberikan oleh responden sebagai rahasia dan menjaga privasinya adalah salah
satu tanggung jawab utama peneliti.
2 . Peneliti tidak harus menggambarkan
sifat penelitian untuk subjek studi, terutama dalam percobaan laboratorium .
Tujuan dari penelitian ini harus dijelaskan kepada mereka .
3 . Informasi pribadi atau
tampaknya mengganggu tidak harus diminta , dan jika benar-benar diperlukan untuk
proyek tersebut , harus disadap dengan sensitivitas tinggi terhadap responden ,
menawarkan alasan khusus untuk itu .
4 . Apapun sifat metode
pengumpulan data, harga diri dari subyek tidak boleh dilanggar .
5 . Tidak ada yang harus dipaksa
untuk menanggapi survei dan jika seseorang tidak ingin memanfaatkan kesempatan
untuk berpartisipasi , keinginan individu harus dihormati .
6 . Nonpartisipan - pengamat
harus melakukan hal yang tidak membosankan sebisanya.
7 . Dalam studi laboratorium ,
subyek harus diwawancari dengan penuh alasan untuk percobaan setelah mereka berpartisipasi
.
8 . Subyek tidak boleh terkena
situasi di mana mereka bisa tunduk pada kerusakan fisik maupun mental. Peneliti
harus mengambil tanggung jawab pribadi untuk keselamatan mereka .
9 . Harus ada benar-benar tepat
atau tidak ada distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama
penelitian .
Behaviors of Respondents
1. Subyek, sekali telah
melaksanakan pilihan untuk berpartisipasi dalam sebuah studi, harus bekerja
sama sepenuhnya dalam tugas-tugas ke depan, seperti menanggapi survei atau
mengambil bagian dalam percobaan.
2. Responden juga memiliki
kewajiban untuk jujur dan jujur dalam tanggapan. Kekeliru dalam memberikan
informasi harus dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar