Sabtu, 28 Desember 2013

GIS (Geographic Information System)

Geographical Information System (GIS)
Geographical Information System (GIS) merupakan  sistem komputer yang mengelola data spasial . GIS memiliki kemampuan untuk menangkap, menginput, memanipulasi, mentransformasi, memvisualisasi, mengkombinasikan, bertanya, menganalisis, memodelkan dan memberikan output data. GIS merupakan tools dari komputer yang memanipulasi peta, gambar digital dan tabel geocode (lokasi geografis) yang merupakan hasil dari survei geochemical  (Bohnam, 1993). Dalam proses mentransformasikan data yang ada di permukaan bumi kedalam suatu sistem perlu dipilah agar dapat disajikan sesuai dengan kebutuhan. Pada Gambar 1 mengambarkan model dunia nyata yang dibagi ke dalam beberapa lapisan.

Gambar 1: Model Dunia nyata
Sumber :  (Prahasta, 2002)

Subsistem GIS
Dari definisinya,menurut  (Prahasta, 2002) GIS dapat dibagi ke dalam beberapa subsistem:
1.      Data input
Pada subsistem ini, terjadi proses pengumpulan data berupa data-data spasial dan juga data atribut dan juga memiliki tugas dalam mengkonversi dan mentransformasikan data-data yang asli kedalam format yang ditentukan oleh GIS.
2.      Data output
Dalam subsistem ini menggambarkan hasil yang diolah oleh sistem dalam database yang menghasilkan keluaran berupa softcopy atau hardcopy berupa tabel, peta atau yang lainnya.
3.      Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam basis data sehingga data mudah dipanggil, diedit dan diupdate

4.      Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi yang dihasikan oleh GIS, selain itu juga dapat melakukan manipulasi dan pemodelan sehingga menghasilkan informasi sesuai dengan yang diinginkan.


Gambar 2 Subsistem GIS
Sumber:  (Prahasta, 2002)


II.1.2 Data Spasial dan Atribut

Data spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spatial) dan informasi deskriptif (attribute)  (Bohnam, 1993). Data spasial dapat menunjang suatu sistem sebagai upaya dalam menghasilkan informasi tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 3: Data Spasial dan Atribut
Sumber:  (Harmon, 2003)

Gambar 3 mejelaskan data spasial adalah data yang menggambarkan penampakan bumi. Sedangkan data atribut adalah data deskriptif yang mendeskripsikan data spasial.

Inovation Management

Inovation Management

Inovation  adalah membuat sesuatu dimana berubah secara drastis dalam nilai atau harga untuk pengguna,baik menggunakan teknologi baru atau dari pengkombinasian teknologi ayng lama. Perana pelanggan disini dimana user atau pengguna yakin bahwa sesuatu yang kita buat sudah berubah dari segi harga dan nilainya. Inovasi memperngaruhi harga dan nilai. Inovasi dapat mempengaruhi keduanya, dimana ketika kita memberikan nilai yang lebih bagus maka kita juga dapat memberikan harga yang lebih baik. Inovasi merupakan perubahan yang drastis, apabila hanya sedit terjadi perubahan maka itu belum bisa disebut suatu inovasi, masih hanya sebatas suatu peremajaan. Inovasi tidak terbatas pada teknologi yang baru, namun disini juga kita bisa membuat suatu kombinasi dari teknologi yang lama namun masih tetap pada acuan perubahan yang drastis. Intinya inovasi merupakan suatu hal yang dapat merujuk kita pada suatu membuat kita sukses secara economical.

Bagaimana mengelola Inovasi ?
Dalam mengelola inovasi ada banyak cara, bahkan ratusan ide yang sangat cemerlang. Namun disini akan dibagi kedalam 8 katagori, yaitu :

1.       Tidak ada inovasi tanpa Leader (Pemimpin)
Inovasi yang sukses biasanya apabila ada suatu tujuan yang jelas yang menuntun kearah mana inovasi yang diinginkan, dalam menunjukkan tujuan yang jelas disanalah fungsi leadership yaitu penunjuk jalan yang tepat.
Namun memberikan visi yang jelas bukanlah segalanya, seorang pemimipin harus memastian bahwa setiap anggota atau seluruh oganisasi harus paham akan dengan visi tersebut dan merasa memiliki tanggung jawab akan visi tersebut.
Visi yang baik akan menuangkan inovasi kedalam duakondisi yaitu menunjukan long term view dimana berkonstrasi pada sort-term goals untuk menjalankan inovasi tersebut.
Sangatlah mudah ketika kita menyatakan bahwa oranisasi ini memerlukan inovasi, namun ini akan membuat organisasi jauh dari suatu kenyamanan, karena kita telah menentukan visi yang jauh di depan namun semuanya harus dimulai dari sekarang. Namun atara visi dan inovasi harus seibang, apabila visi terlalu fokus akan membuat kesalahan dalam inovasi yang mempersempik kreativitas. Combinasi yang semimbang dengan kebutuhan dan waktu yang tepat ini dapat kita sebut sebagai strategic context.

2.       Memperhitungkan Resiko
Ketika anda ingin menjadi suatu inovator terbaru anada juga perlu memperhatikan resiko yang akan dihadapi dalam melakukan inovasi. Inovasi tidak hanya sekedar hal yang berubah secara drastis namun juga memperhatikan resiko yang dapat terjadi ketika pengaplikasian suatu inovasi dan inovasi juga dapat membatu kita meraih suatu kesuksesan. Untuk menjadi seorang inovatoryang sukses kita harus dapat meyainkan seluruha nggota organisasi untuk mengambil resiko dalam menjalankan inovasi tersebut.
Jadi disini akan dijelaskan tiga hal yang dapat membantu, bagaimana kita memberi stimulus untuk meyakinkan stiap anggoata untuk melakukan inovasi dengan mengambil resiko yang akan dihadapi dalam perjalanan inovasi tersebut :
a)      Menawarkan peran kepada pengusaha yang telah sukses dalam menangani resiko dan diberikan reward dari perusahaan. Dalam hal menentukan pengusaha yang tepat kita perlu melihat bagaimana seorang pengusaha dapat mengatasi personal risk dan mensimulasikannya ke seluruh perusahaan. Artinya disini seorang pengusaha yang sangat berpengalaman diperlukan namun jangan ragu untuk mangambil atau memberi peran terhadap pengusaha yang memiliki awal yang kurang baik atau kurang sukses dalam berinovasi.
b)      Menawarkan psosisi untuk kembali bekerja dengan pekerjaan yang dulu kepadapengusaha berpotensial. Ketika inovasi gagal dengan alasan yang baik, artinya masalah yang dihadapi perusahaan masih dalam kendali, maka pengusaha yang berpotensial bisa di beri penawaran untuk bekerja sesuai dengan pekerjaannya yang terdahulu.
c)       Menenmpatkan pengusa yang berpotensial dalam suatu network sehingga mereka dapat berhubungan dengan yang lainnya. Biasanya pengalaman dalam menangani resiko merupakan masalah yang dihadapi sendirian, khususnya ketika semuanya tidak berjalan dengan lancar, karena mereka perlu mendengar bahwa setiap orang memiliki masalah dan  kesulitan serta mereka juga perl berbgi kesuksesan.
Mengambil resiko bukan hanya sesuatu yang mungkin kita lihat terjun secara bodoh, namun disnan kita pergi bersama dengan mempertimbangkan sesuatu, melihat semua resiko dan mempersiapkan segala kemungkian yang mungkin terjadi bahkan kemungkina yang tidak kita ketahui.


3.       Dipicu oleh kreatifitas
Inovasi bisanya dimulai dari suatu kreatfitas. Bnyak cara menampung suatu kreatifitas dan merupkan tanggung jawab suatu organisasi untuk menampung dan menyalurkan suatu aktifitas untuk merih improvement yang tepat. Berikut adalah beberapa tools yang dapat membantu untuk membuat suatu organisasi menjadi lebih kreatif :
a)      Groups tend to be more creative than sum of indvidu.  Group akan lebih creative dari kumpulan ide individu bukanlah suatu hukum alam, kadang seseorang merasa lebih kreatif dengan diri sendiri dan mampu mengalahkan suatu group, namun itu hanyalah pengecualian. Group akan benar-benar kreatif apabila tidak ada permainan politi didalamnya. Ketika para pekerja yang tegabung dalam group tidak menggunakan permainan politik akan mengasilkan sesuatu yang lebih kreatif dibandingkan top manager yang memandang dalam segi pandang politik.
b)      Pencerahan seringkali menstimulasi creativitas. Bagi orang yang sering ada dalam masalah meungkin sering merasakan pencerhaan itu sendiri. Pencerahan biasanya merupakan suatu informasi,namun informasi yang terlalu berlebihan dapat melumpuhkan kreativitas itu sendiri.
c)       Memberikan pengakuan dan reward adalah salah stu cara yang baik untuk menstimulus seseorang untuk menjadi lebih kreatif.
d)      Tekanan dan deadline,oleh mahasiswa di indonesia mungkin disebut dengan the power of kepepet. Namun tekanan tanpa alsan atau tujuan yang jelas juga dapat melumpuhkan kreatifitas itu sendiri, jadi dalam melakukan tekanan selalu sediakan jendela untuk bernafas.
e)      Banyak yang menawarkan berbagai tools dan teknik dalam membuat diri kita kreatif. Dan banyak yang berhasil. Namun banyak juga dari hal tersebut berasal dari hasil observasi kita sendiri dimana kita menjadi korban dari pelajaran yang akan menjadikanya suatu pengalaman. Dan ketika kita menemukan suatu masalah kita akan dengan segera mencari dalam database pengalaman kita dan pelajaran yang telah kita pelajari sebelumnya untuk melihat bagaimana cara kita dalam mememcahkana masalah yang ada.

4.       Inovasi memerlukan organisasi yang terintegrasi.
Inovasi merupakan suatu usaha dalam usaha, resiko ataupun hasil yang diterima akan dirasakan oleh semua anggota dalam organisasi. Hal ini yang merupakan intergrasi dalma organisasi yang akan menjadi konsep kunci dalam sebuah inovasi. Hal yang paling penting dalam inovasi adadalah mengimplementasikan inovasi tersebut kedalam organisasi dan seluruh bagian atau anggoata organisasi dapat merasakan atau mengambil andildalam pengimplementasian inovasi tersebut.
Ada empat macam integrasi yang akan dibutuhkan dalam berinovasi agar meraih kesuksesan:
a)      Integrasikan antara project dari inovasi dengan visi organisasi. Kita harus selalu memastikan bahwa project kita dan kontribusinya sejalan dengan apa yang ingin dicapai organisasi suatu saat nanti.
b)      Integrasikan secara berkala antara awal dan akhir project itu sendiri. Ketiak diawal project kita mengalami suatu kesalahan jangan sampai itu mempengaruhi hasil akhir dari project itu sendiri.
c)       Integrasikan secara fungsional selama project dijalankan. Dalam suatu project terdiri dari berbagai macam departement sehingga kita harus membuatnya bekerja secara terintegrasi walaupun mereka memiliki tugas yang pasti berbeda namun memiliki suatu tujuan dan tugas mereka akan melengkapi satu sama lain.
d)      Integrasikan dengan lingkungan. Dalam melakukan suatu project kita harus berhubungan dengan hal yang masuk dalam konteks project yang akan dibutuhkan dalam melaksanakan project itu sendiri. Misalkan, apakah cukup tersedia bahan ayang akan dibutuhkan dlaam melaksanakan projct kita ?
Dalam menglola inovasi perlu memeperhatikan integrasi secara berkelanjutan, dimana ketika adanya perbedaan antara pelaksanaan dan lingkungan yang mempengaruhi maka akan terjadi perbedaan sepanjang perjalanan dari project itu sendiri.

5.       Baik dalam mengelola Project
Pengusaha yang sukses dalam inovasinya menyatakan, hanya 2 persen mengeluarkan ide  inovasi dan 98 persenya adalah kerjakeras. Memiliki kemampuan yang hebat dalam project management membantu kita meraih 98 persen yang kita butuhkan terebut. Dalam mengelola project ada empat hal yang akan menantang kita, yaitu :
a)      Melakukan latihan untuk membuat perencana yang baik da menempatkan atau emngalikasikan kedalama sistem sehingga kita dapat melihat deviasi(perbedaan antara perencanaan dan hasil yang dicapai) sehingga kita dapat mengontrolnya.
b)      Pastikan kita dapat mengatur semua stakeholder dalam project.
c)       Mengatur arah informasi yang ada: Inovasi membutuhkan berbagai informasi, tugas kita adalah memastikan informai ini sampai kepada team; project inovasi ini juga perlu mendokumentasikan apa saja yang mereka lakukan, sehigga mereka dapat memberikan inoformasi bagi team yang bergabung di tahap berikutnya.
d)      Memiliki project mananger yang baik, dimana cukup cerdik dalam masalah politik untuk menyelesaikan masalah dan memiliki antusias yang tinggi terhadap hasil akhir. Dalam literatur, orang seperti ini akan disebut sebagi ‘product champion’.
Tapi, masihbanyak hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola suatu project. Ada 2 secara garis besar ide yang mengarah pada project inovasi. Ada tuga tujuan yang harus dicapai dalam membuat produkbaru yaitu: menentukan disign kriteria dan mencapai kualitas design yang tinggi; menggunakan kebutuhan atau resource dengan efisien; dan melakukan pengirimn tepat waktu. Ide yang pertama adalah menyangkut waktu dalam inovasi, jadi waktu merupak resource yang paling mengerikan. Ide yang kedua adalah melkukan eksekusi secara tepat untuk sesuatu yang tidak dapat diduga. Sering kali banyak ide-ide cemerlang tergelincil akibat sesuatu yang tidak dapt diduga.

6.       Informasi memegang peranan yang krusial
Seperti yang sudah dijelaskan dalam project manangemet, informasi merupakan hal yang sangat penting, namun disini perlu penekanan lebih. Jika inovasi digambarkan sebagai suatu produk maka informasi dan inde merupak material yang membentuk produk tersebut untuk membangun suatu produk yang baik. Dalam buku ini ada empat point penting yang perlu diperhatikan dalam informasi :
a)      Entah apapun yang kita lakukan dalam proses transfer informasi, pertemuan antar muka merupakan hal paling efektif, hal ini mengingatkan kita bagaimana ketika kita telah memiliki alat elektronik yang berkembang sangat cepat, namun ada hal yang perlu atau efektif apabila disampaikan secara tatap muka.
b)      Arsitektur dan design interior dari banguna tempat kita bekerjapun mempengaruhi komunikasi kita. Mungkin terdengar aneh, amun ini benar adanya. Misalkan antar departemen yang memerlukan komunikasi yang intens secara antar muka berlokasi berjauhan, maka ini akan menghambat proses tranfer informasi dan mempengaruhi tingakat produktifitas dari tim.
c)       Struktru dari organisasi mempengaruhi pola komunikasi. Ketika kita tinggal dalam suatu oraganisasi cukup lama, maka kita akan cenderung kehilangan informasi dari luar.
d)      Seseorang dalam organisasi harus memiliki kecerdikan dalam memilah-milah informasi, agar informasi yang masuk merupakan informasi yang relevan, dan dapat diterjemahkan agar setiap orang dalam organisasi memiliki pemahaman yang baik akan informai tersebut. Orang yang memiliki kemampuan itu seringkali disebut ‘gatekeeper’ .




7.       Melindungi apa yang kita hasilkan
Suatu ketika kita harus mengambil keputusan untuk memproduksi produk atau service, dan dari sana kita mengharapkan akan mendapatkan imbalan dari hasil produk tersebut. Namun ternyata tak semudah itu. Perdangangan bebas sangat baik, namun juga sangat rentan. Kita perlu melindungi apa yang menjadi output dari hasil inovasi kita. Dalam melindungi hasil output ini kita dapat menggunakan paten atau copyright, namun itu  saja tidak akan cukup. Bila hanya menggunakan patten, kita harus membuktikan bahwa produk itu benar-benar asli buatan kita dan tidak ada indikasi menyamai produk lain. Namun untuk membuktikan iu, kita juga akan menghabiskan banyak uang. Sebenarnya ada cara lain, yaitu membuat suatu perbedaan yang sangat rahasia, dimana kecil kemungkinan untuk dapat disamai oleh yang lainnya.

8.       Memahami pasar
Seorang inovator yang sukses memerlukan data yang cukup baik dan memngarahkan pelanggan yang telah disiapkan untuk mencoba produk yang inovatif dan meraka akan memberikan feedback terhadapa inovasi yang telah mereka coba. Seorang inovator yang sukses perlu untuk mendengarkan respons dari pelanggan tersebut karena pelanggan yang nantinya akan membeli inovasi kita dan menunjukan sukses atau tidaknya inovasi yang kita lakukan.

Metoda Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data


A. Sumber data
Data dapat diperoleh dari sumber primer, atau suber sekunder. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh secara langsung oleh peneliti untuk tujuan khusus penelitian. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang sudah ada, seperti misalnya suvei literatur. Beberapa contoh data primer adalah individu, kelompok atau panel responden yang didirikan oleh peneliti untuk membahas isu-isu tertentu darai waktu kewaktu atau beberapa sumber mencolok. Internet juga dapat menjadi sebuah sumber bagi data primer ketika melakukan kuisioner. Data sekunder dapat diperoleh dari sumber-sumber, seperti misalnya catatan atau arsip perusahaan, publikasi pemerinta, analisisi industri pada media, situs web, internet dan lain sebagainya. Namun dalam kasus tertentu peristiwa, pengaturan atau lingkungan mungkina saja menjadi sumber dataseperti misalnya mempelajari tata letak tanaman.

B. Sumber Data Primer
Terlepas dari individu yang memberikan data saaat diwawancara, kuisioner yang diamati atau dibhs panjang lebar, salah satu sumeber yang kaya akan data adalah fokus group.

Fokus Group
 Fokus group biasanya terdiri dari 8-10 orang dengan duarasi waktu tertentu. Membahas hal sesuai dengan tujuan dari penelitian dan orang-orang yang dipilih didalmnyan biasanya berdasarkan  bidang keahliannnya. Sesi fokus group ini ditujukan untuk memperoleh kesan, intepretasi, dan opini dari responden sebagai anggota dalam fokus group mengenai topik yang dibicarakan. Dalam fokus group, moderator memegang peranan penting utnuk mengarahkan jalannya diskusi dan menarik keluar informasi dari setiap anggota diskusi. Fokus group ini relatif murah namun dapat memberikan cukup banyak data yang dapat diandalkan dalam waktu yang relatif singkat.

Fungsi Moderator
Pemilihan dan peran yang dimainkan oleh modeator sangat penting. Moderator memperkenalkan topik, mengamati dan mengambil informasi dari hasil diskusi. Moderator disini tidak pernah menjadi bagian intergral dari diskusi namun moderator mengarahkan anggota untuk mendapatkan informasi  yang relevan yang dibutuhkan serta memastikan semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam diskusi dan tidak ada anggota kelompok yang mendominasi dalam diskusi.


Data yang dihasilkan dari fokus group
Peru dicatat bahwa data yang dihasilkan dari group homogen yang merupakan metode pengumpulan data yang paling mahal, dan memberikan analisis data yang sangat cepat namun data yang dihasilkann hanya data yang dapat disebut data kualitasiatif, bukan data kuantitatif. Dan juga member group ini tidak dipilih secara ilmiah, maka pendepat mereka belum dapat dianggap sebagai hal yang menjelaskan sesuatu secara sebenarnya, namun tetap penting sebagai dasar dalam proses penelitian selanjutnya. Jadi fokus group ini digunakan untuk menjajaki pelajaran, atau mendalai suatu ilmu(1), mengeneralisasi berdasarkan informasi(2), dan menentukan atau membuat sample untuk emlakukan survei (3).

Videoconferencing
Videoconferencing menfasilitasi fokus group dengan moderator dalam tempat yang berbeda. Dengan videoconferencing, isyarat nonverbal dan gerak tubuh individu dapat dittangkap apa bilan diinginkan.  Deang teknologi yang semakin maju maka jarak bukan menjadi masalah dalam proses pengumpulan data yang berbeda lokasi. Perlu diketahui bahwa fokus group dapat dilakukan secara online, seperti e-mail, situs web, dan internet chat room.

Panels
Panels sama halnya dengan fokus group, merupakan salah satu cara memperoleh data primer. Kalau fokus group melakukan pertemuan hanya sekali, namun panel melakukan bertemuan beberapa kali untuk melakukan diskusi. Anggoota dari diskusi ini dipilih secara acak. Misalkan dalam meneliti efek dari promosi brand kopi melalui iklan, disini para anggota panel dapat menilai, atau terkena effek iklan dan menggunakan hal ni sebagi dasar atau anggapan bahwa customer juga merasakan hal yang sama. Apabila pada bulan berikutnya, manager produksi ingin melakukan penambahan rasa pada kopi, maka panel yang sama akan berpengaruh karena berada dalam panel yang sama.

Panel statis dan dinamis
Panel dapat dalam bentuk statis (anggota panel tetap dalam periode tertentu)  ataupun dinamis ( anggota panel berubah dari waktu ke waktu seuai dengantopik studi yang dibahas). Secara singkan panel merupakan sumber informasi secara langsung, dapat dalam bentu statis ataupn dinamis untuk keperluan pengamatan studi dari waktu kewaktu.

Unobtrusive Measurement
Unobtrusive measurement dapat diartian sebagai pengukuran data yang mencolok. Dalam pengumpulan data ini tidak melibatkan orang . Misalkan jumlah produk atau bukusan produk ang dapat ditemukan didalam tongsampah menunjukat tingkat konsumsi dai prouduk tersebut. Atau jenis buku yang tampil paling awal ketika kita menginputkan keyowrd pada search engine di dalam perpustakaan menujukan popularitas ataupun tingkat penggunaan buku itu sendiri.


C. Secondary Source
Data sekunder merupakan data yang sangat diperlukan oleh peneliti. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh orang lain (bukan si peneliti) namun mempelajari hal yang sama. Data bisa didapat didalam ataupun diluar organisasi, misalkan sepeti di inernet atau pada informasi yang dipublis. Data sekunder dapat digunakan seperti misalnya pada proses forcasting, dengan membangun model berdasarkan penjualan yang sebelumnya. Ada banyak sumber data sekunder seperti buku, publikasi dari dokumen perusahaan, laporan tahunan perusahaan dll.  Keuntungan dari data sekunder adalah dapat menghemat biaya dan waktu dalam pengumpulannya. Namun kelemahan dari data sekunder adalah sering kali informasi yang diberikan sudah usang atau ketinggalan jaman, jadi penting untuk memperoleh data yang up-to-date.

Metoda Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan baian yang terintegrasi dengan desain dari penelitian. Terdapat banyak proses pengumpulan data dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mengunakan metoda yang teapat dalam proses pnelitian dapat meningkatkan nilai dari hasil penelitian tersebut.  Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, berbagai aturan, berbagai sumber. Termasuk didalam pengumpulan data adalah interview; interview secara tatap muka, interview via telfon, nterview yang dibantu oleh komputer dan lain sebagainya, kuesioner, obeservasi terhadap suatu individu atau pun project test. Melakukan interview, mengajukan kuesioner dan melakukan observasi terhadap individu merupakan hal utama dalam proses pengumpulan data dalam penelitian. Walaupun proses interview memiliki kelebihan untuk mengadaptasi, mengadopsi, dan perubah pertanyaan sesuai sebagai peneliti terhadap orang yang di interview, kuesioner memiiki kelebihan untuk memperoleh data secara lebih efisien dalam hal waktu,teaga dan biaya. Metode yang mencolok dari pengumpulan data seperti misalkan informasi yang didapat dari rekaman perusahaan mengenai kehadiran para karyawan akan lebih menggambarkan yang sebenarnya dari pada melakukan interview terhadap amsing-masing pekerjanya. Teknologi yang lebih maju dapat membatu proses pengumpulan data yang lebih baik, dengan dibantu komputer proses interview dan proses penyebran kuesioner dapat dilakukan dengan lebih mudah sescara elektronik. Pemilihan metode dari pengumpulan data adalah berdasarkan fasilitas yang tersedia, tingkat akurasi yang dibutuhkan, kemampuan dari si peneliti, waktu yang dibutuhkan dalam proses penelitian biaya dan sumberdaya yang berhubungan dengan penelitian.






Interviewing
Unstructured Interview
Interview tekterstruktur merupakan interview dimana orang yang melakukan interview ataupun orang yang akan diinterview tidak melkuakn persiapan proses interview dari segi ertanyaan ataupun alur ari interview. Disini hanya disediakan pendahuluan dari materi saja. Contoh pertanyaan yang mungkin dikeluarkan dalam proses interview ini misalkan : “saya ingin tau mengenai pekerjaan anda. Tolong jelaskan pekerjaan yang ada lakukan setiap hari dari jam delapan pagi sampai jam empat sore “ Dari pertanyaan diatas dapat dikembangkan ke pertanyaan seperti berikut  “ dibandingkan dengan unit lain dalam organisasi ini, apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari unit anda”. Proses interview ini dapat dilakukan untuk membuat interview yang lebih terstruktur, ketika kita telah mengidentifikasi variabelnya.

Structured Interview
Interview yang terstruktur dimana kita melakukan suatu interviewdengan mengetahui informasi apa yang akan dibutuhkan. Interview memiliki list pertanyaan yang telah disediakan sebelumnya untuk ditanyakan kepada responden. Pertanyaan yang sama akan ditanyakan kepada setiap responden pada bagian yang sama.  Setelah melakukan proses interview denga terstruktur dan data telah diperoleh maka, proses interview akan dihentikan kemudian data akan di kelompokan dan dianalisis.

Traininag Interview
Ketika melakukan sebuah interview yang panjang, tidak layak bila hanya satu orang yang melakukan semua interview. Sebuah tim pewawancara yang terlatih akan diperlukan. Pewawancara harus benar-benar terlattih dan menguasai apa yang menjadi tujuan penelitian. Mereka harus tau bagaimana memulai wawancara, bagaimana memotivasi responden untuk mwnjawab, apa yang harus dicarai dalam jawaban, dan bagaimana menutup wawancara. Pelatihan yang teat dan memiliki persiapan yang baik adalah kombinasi yang baik bagi seorang pewawancara.

Some tips to following information
Infromasi yang didapat selama wawancara harus sebebas mungkin kecondngan atau kecenderungan. Kecenderungan disini berati kesalahan atau ketidak akuratan dalam pengumpulan data.Kesalahan ini bisa saja dikeluarkan oleh responden ataupun oleh  orang yang memberikan interview. Ornag yang melakukan interview dapat melakukankesalahan pengumpulan data ketika tanggapan dari dari orang yang melakukan interview alah diartikan atau merasa terganggu dari segi gerak tubuh atau expresi wajah. Sedangkan orang yang di interview dapat melakukan kekeliruan ketika mereka tidk mengeluarkan opini dari mereka sendii namun mengasumsikan bahwa opini tersebut merupakan hal yang ingin didengar oleh penginterview. Mungkin juga terjadi ketika orang yang diinterview tidak mengerti maksud dari pertanyaan namun malu untuk meminta penjelasan dan menjawab secara tanpa mengetahui maksud sebenarnya dari pertanyaan penginterview.

Establishing Credibility and rapoor, and Motivatig individual to Renspond
Proyeksi profesionalisme, antusiasme dan kepercayaan diri bagi seorang pewawancara sangat penting. Seorang manager akan tertarik mempekrjakan peneliti dari lur akan tertarik dalam meilai kemampuan dan cenderung kepribadian mereka. Peneliti harus menjalin hubungan baik, dan memperoleh kepercayaan dari klien yang akan memepekerjakan mereka sebelum mereka dapt bekerja. Oleh karena itu pengetahuan, ketera,pila, kepercayaan diri, antusiame adalah kualitas yang harus dimiliki oleh peneliti dalam membangun kridibilitas dengan organisasi yang akan memperkerjakan mereka.

Quesioning Technique
Funneling
Pana awal wawan cara yang tidak terstruktur, perlu untuk mengajukan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan ide yang luas, misalkan “Bagaimana perasaan anda bekera diorganisasi ini ?” Respon dari pertanyaan ini akan sangata luas, dan memerikan ide untuk mempersempit cakupan pertanyaan yang relevan dengan tujuan penenlitian, atau mendapatkan  isu kunci yang relevan.

Unbiased Quesion
Penting untuk mengajukan pertanyaan dimana kita memastikan respon yang akan didapat tidak bias atau kurang tepat. Misalkan “bagaimana pengalaman anda bekerja disini?” merupakan pertanyaan yang lebih baik dari “Boy, pekerjaan anda disini pasti sangat membosankan, bagaimana anda melaluinya ceritakan pada saya “. Biarkan responden memberikan jawaban dengan persepsi mereka masing-masing. Sering kali juga bias dapat dipengaruhi oleh nada atau penekanan kata yang kurang tepat.

Clarifying issues
Untuk memastikan bahwa peneliti mengerti isu yang terjadi kita perlu mengulang informasi yang penting yang diberikan oleh responden. Misalkan “ disini terjadi ketidak adilan dalam promosi, hanya yang junior saja yang dipromosikan, dan senior tidak ada yang mendpat promosi”, jadi hal tersebut perlu diklarifikasi misalkan dengan pertanyaan “ Jadi maksud anda junior selalu dipromosikan keatasa bahkan samapai diatas senior yang mampu ?”.



Helping Responden to think Trhough Issue
Jika responden tidak dapat mengatakansecara verbal persepsinya, pewawancara harus menanyakannya dengan cara yang lebih simple atau memperbaiki bahasanya. Ketika misalkan responden tidak tau mana pekerjaan yang dia tidak sukai, maka kita dapat menanyakan pekerjaan yang paling dia sukai.

Taking Notes
Ketika melakukan interview, perlu bagi pewawancara untuk mencatat informasi yang disampaikan oleh reponden, karenna bila mengandalkan ingatan sring kali ingtan bisa salah dalam mengingat. Pewawancara dapat juga menggunakan recorde dalam melakukan wawancara, namun ketika menggunakan recorder data yang dihasilkan bisa saja bias karena responden tau pernyataannya direkam sehingga ragu dalam mengeluarkan persepsi yang sebenarnya.

Face to face and Telephone Interview
Interview secara tatap muka dan melalui telfon memiliki kelebihan dan kekurngan masing – masing.

Face to face interview
Kelebihannya adalah penginterview dapat mengadaptasi pertanyaan secara cepat, dan dapat memastikan bahwa pertanyaan dapat dimengerti dengan baik. Pengnterview juga dapat melihat isyarat non verbal dari responden seperti, ketidak nyamanan, stress dan lain-lain dapat diamati dari kerutan wajahnya.  Kekurangannya adalah jarak jangauannyan apabila dipisahkan oleh jarak, dan biaya yang dieluarkan juga akan lebih tinggi. Kelemahan yang lain adalah responden mungkin merasa gelisah ketika bertatap muka dengan pewawancara.

Telephone Interview
Kelebihan dari interview via telfon dari segi pandang penginterview adalah efisiensi waktu dan biaya ketika melakukan interview dengan beberapa orang bahkan yang berada diluar negeri. Dan dari segi pandang responden dapat mengurangi rasa gelisah utuk bertatap muka karena interview dialkukan melalui telfon. Kekurangannya adalah responden dapat saja mengahiri wawancara secara sepihak tanpa memeberikan peringatan dengan mematikan telfon. Penginterview ditadak dapat melihat komunikasi yang nonverbal melalui telfon sehingga ketidak nyamanan dalam interview tidak dapt dilihat.



Computer Assisted Interviewing
Dengan batuan komputer pewawancara dapat melakukan intervie secara langsung dan menampilkannya dilayar. Perkembangan ini sangat membantu pengiterview, misalkan dalam kesalahan penyampaian kata-kata, atau maksud pertanyaan. Hal ini pun dapat  mengurangi bias data.

CATI and CAPI
CATI (computer assisted telephone interviewing) and CAPI (computer assisted personal interviewing).
CATI, digunakan dala penelitian organisasi, berguna karena tanggapan survey dapat diperoleh dari semua orang di dunia dengan syarat berhungungan dengan komputer dan jaringan telfon. Dengan terhubung ke jaringan telfon maka computer dapat menampilkan pertanyaan atau dengan mengaktifkan suara pada komputer kita dapat melakukan wawancara seperti halnya pada telfon.
CAPI, melibatkan pengunaan harware dn sofware. CAPI memilii keunggulan data dapat diolah sendiri. Ketika responden mendapatkan sofwarenya dan menginstal di komputer pribadinya maka responden dapat mengisi lngsung responya dan akan dikelola oleh sofware sehingga mengurangi kesalahan penginputan data.

Computer-Aided Survey Services
Beberapa organisasi memberikan perusahaan lain untuk melakukan pengumpulan data. Misalkan jaringan komputer nasional menyediakan jasa untuk melakukan survey dibidang marketing. Peneliti dpat memulai analisis data walaupun survey sedang berlangsung, karena hasilnya dapat dikirimkan ke pengguna dalam bentuk data mentah ataupun tabel. Data dapat dibersihkan secara otomatis bila terjadi kesalahan bahkan juka data sudah dikumpulkan. Bias dapat dikurangi dapat dikurangi dari sejak awal. Jika jawaban dari pertanyaan adalah tidak maka dapat di skip secara otomatis kepertanyaan berikutnya.
Survey dengan komputer dapat dilakukan dengan disk, atau secara online dengan komputer pribadi yang terhubung kejaringan komputer.

Sofware Pacage
 Pencatatan dilakukan oleh pewawancara ketika melakukan wawacara umumnya dilakukan atau ditulis dengan tangan. Hal ini mungkin sangat membosankan sehingga disini komputer menjadi alat yang sangat membantu, dan membawa dampak besar dalam pengumpulan data.



Quesionaries
Kuesioner merupakan formilir yang berisikan list pertanyaan dimana responden menuliskan jawaban secara langsung dalam waktu yang relatif singkat. Kuesioner reltif efisien dan dapat diberika secara pribadi atau didistribusikan secara elektronik.

Personally Administered Questionnaires
Apabila area survey diwilayah sekitardan organisasi bersedia menampung kuesioner dan mengarahkan pekerja untuk mengisi kuesioner, maka cara terbaik mengumpulkan data adalah secara pribadi. Keuntungan mengelola secara pribadi adalah semua taggapan dapat dikumpulkan dalam waktu singkat, keraguan responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner dapat diklarifikasi langsung, peneliti pun dapat memperkenalkan topik secara langsung. Menggunakan kuesioner tidak perlu memiliki banyak keterampilan.

Mail Quesionaries
Kesioner via mail memiliki kelebihan ketika area survey yang dicakup sangat luas. Kuesioner dikirim keresponden sehingga kusioner dapat diisi sesuai dengan waktu yang mereka anggap nyaman, namun biasanya tingkat pengembalian kuesioner ini sangat rendah, dan juga keraguan akan maksud dari pertanyaan kuesioner tidak dapat diklaifikasi. Rendahnya tingkat pengembalian ini mengakibatkan sulit untuk mendapatkan keterwakilan sampel bahkan mungkin tidak terwakilkan sama sekali.

GUIDELINES FOR QUESTIONNAIRE DESIGN
Prinsip desain kuesioner harus berfokus pada tiga bidang. Yng pertama berkaitan dengan kata kata yang ada didalam pertanyaan. Yang kedua mengacu pada permasalahan pengkategorian, skala dan kode setelah menerima tanggapan. Ketiga adalah penampilan umum kuesioner.

Principles of Wording
Prinsip kalimat mengacu pada faktor-faktor sebagai berikut; kesesuaian isi pertanyaan, bagaimana pertanyaan dituliskan dan tingkat kompleksitas bahasa yang digunakan, jenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan,urutan pertanyaan dan data pribadi yang dicari dari responden. Bagian bagian terebut akan dijelaksan dibawah ini.

Content and Purpose of the Questions
Sifat variabel subyektif atau fakta akan menentukan jenis pertanyaan. Jika varibel besifat subjektif (misalnya, kepuasan, keterlibatn), dimana persepsi, keyakinan dan sikap rsponden akan diukur. Apabila variabel objektif sepeti usia, dan tingkat pendidikan responden yang ingin di cari maka pertanyaan tunggal yang memiliki skala lebih disarankan untuk digunakan karena lebih sesuai. Dengan demikian sebelum memberikan kuesioner maka kita harus mencermati variabel pa yang akan kita ukur.

Language and Wording of the Questionnair
Bahasa kuesioner harus mempertimbangkan tingkat pemhaman dari responden. Penggunaan kata-kata akan tergantung pada tingkat pendidikan, penggunaan istilah dan idiom budaya. Misalkan penggunaan bahasa asing. Kesalahan dalam memberikan istilah-istilah dalam isi kuesioner dapat menghasilka jwaban yang bias. Sehingga perlu untuk memahami kemampuan dari responden dan menggunakan istilah yang umum dalam memberikan kuesioner.

Type and Form of Questions
Tipe pertanyaan teridiri dari dua yaitu pertanyaan terbuka dan tertutup dan pertanyaan negatif dan positif . Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan dimana memungkinkan responden menjawab dengan cara apapun yang mereka pilih, contoh : “lima hal menarik dalam bekerja”. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membantu responden membuat keputusan dengan cepat dengan memilih diantara beberapa alternatif. Alternatif ini telah diberi kode oleh peneliti sehingga mempermudah dalam pengolahan data. Kalimat postif dan negatif perlu ada dalm suatu pertanyaan. Kata –kata negatif dalam suatu pertanyaan dapat mengarahkan responden pada salah satu ujung skala.
Double-Barreled Questions, merupakan pertanyaan berlras ganda. Pertanyaan ini perlu dihindari dan digantikan dengan dua pertanyaan sebagai gntinya, contoh pertanyaan berlaras ganda “ apakah anda yakin produk ini memiliki pasr dan adan yakin bahwa produk ini akan laku “.Ambiguos question, pertanyaan yang ambigu bisa saja bukan merupakan pertanyaan yang berlaras ganda, namu responden tidak mengertiapa yang  diaksud oleh penanya, seperti “sampe sajauh mana anda merasa puas “.
Recall-dependent question. Beberapa pertanyaan mungkin meminta responden untuk mengingat masa lalu yang kabur dalam memori mereka. Misalnya pegawai yang telah bekerja selama 30tahun diminta menjelaskan pengalaman pertama bekerja, mungkin saja mereka tidak dapt memberikan jawaban yang benar.
Leading question. Pertanyaan tidah harus selalu menggunakan phrase yang mengarahkan responden untuk menjawab apa yang ingin didapat oleh penginterview atau penanya. Pertanyaan dapat berupa berikut “apakah anada berfikir pada belakangan ini harga kebutuhan hidup meningkat, sehingga perusahaan harus memberikan kenaikan gaji untuk karyawannya ? itu akan mengarahkan karyawan dengan jawaban “ya” terkecuali seandainya responden merupakan bos, dengan keadaan finansial yang sangat baik.
Loaded question. Pertanyaan yang ias terjadi ketika diungkapkan secra emosional seperti “Sejauh mana anda pikir dendam jika serikat pekerja untuk mogok ?” pertanyaan tersebut akan mengahsilkan jawaban yang emosional dan bias. Tujuan dari pertnyaan seperti ini ada dua yaitu, sejauh mana karyawan mendukung pemogokan dan sejauh mana mereka merasa takut akan akibat yang merugikan aku=ibat pemogokan.
Social Desirability. Pertanyaan perlu menghindari kata – kata yang mengundang responden akan masalah sosial misalkan “ apakah orang tu harus diberhentikan ?” maka resopon yang akan anda dapat adalah tidak karena banyakorang tua yang mampu menyelesaikanpekerjaan dengan banik bahkan lebih baik dari yang lebih muda.
Leght Question. Sederhana, pertanyaan singkan lebih disukai daripada pertanyaan ang panjang. Aturan pemberian pertanyaan dalam kuesioner adalah maksimal 20 kata (Horst 1986; Oppenheim,1986).

Sequencing of Question
Urutan pertanyaan harus disusun sedemikian rupa sehingga responden di arahkan dari pertanyaan yang bersifat umum ke pertanyaan yang bersifat lebih khusus atau lebih spesifik, dan dari pertanyaan yang mudah mengarah kepertanyaan yang lebih sulit. Dalam menetukan urutan pertanyaan disrankan untuk tidak menempatkan kalimat postif secara negatif secara bersamaan secara terus menerus. Singkatnya pertanyaan kuesioner berfokus pada isu-isu yang diajukan dengan pertanyaan terbuka atau tertutup, dan kalimat negatif atau positif, serta mengundari kata-kata berlaras ganda, kata-kata ambigu, menyangkut hal yang yang rentan terhadap hubungan soaial seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Classification Data or Personal Information
Klasifikasi data atau juga dikenal dengan informasi pribadi atau pernyataan demografis seperti usia, tingkat pendidikan, status perkawinan dan pendapatan. Kecuali benar –benar diperlukan, lebih baik tidak meminta nama responden dalam kuesioner. Permintaan akandata pribadi dapat diminta diawal ataupun diakhir sesuai dengan keinginan peneliti. Dalam survey organisasi disarankan untuk mengumpulkan data demograifis  sperti yang disbeutkan diatas. Data tersebut membantu untuk menggambarkan karakteristik dari sampel.

PRINCIPLES OF MEASUREMENT
Seperti halnya pedoman,yang harus diikuti unuk memastiakn bahwa kata-kata yang ada dalam kuesioner tepat untuk meminimalir bias, demikian juga dalam pengumpulan data ada beberapa prinsip yag harus diikuti untuk emmastiakan bahwa data dikumpulkan sesuai untuk menguji hipotesis. Ini mengacu pada skala dan teknik skala yang digunakan dalam penelitian. Skala membantu kita menunjukkan jangkar atau cakupan yang digunakan sudah tepat danmenyatakan sutu data valid. Validitas menyatakan seberapa baik teknik, alat dan proses yang digunakan dalam proses pengukurn konsep tertentu.

GENERAL APPEARANCE OR “GETUP” OF THE QUESTIONNAIRE
Tidak hanya penting dalam mengatasi maslah kata-kata dang pengukuran dalam disain kuesioner juga perlu memperhatikan bagaimana penampilan kuesioner. Sebuah kuesioner menarik dan rapi dengan pengantar yang tepat, instruksi, dan teratur dengan baik tersusun pertanyaan dan alternatif respon akan memudahkan responden untuk menjawab. Sebuah pengantar yang baik, instruksi terorganisir dengan baik, dan keselarasan rapi pertanyaan semuanya penting.

A Good Introduction
Sebuah pengantar yang tepat yang jelas mengungkapkan identitas peneliti dan menyampaikan tujuan dari survei mutlak diperlukan. Hal ini juga penting untuk membangun hubungan dengan responden dan memotivasi mereka untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner sepenuh hati dan antusias. Jaminan kerahasiaan akan informasi yyang mereka beikan akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias.

Organizing Question, Giving Instructions and Guidance, and Good  Alignment
Pengorganisasian pertanyaan secara logis dan rapi dan memberikan petunjuk tentang cara untuk menyelesaikan item dalam setiap bagian akan membantu responden menjawab tanpa kesulitan. Pertanyaan juga harus rapi selaras dengan cara yang memungkinkan responden untuk menyelesaikan tugas membaca dan menjawab kuesioner.

Personal Data
Data demografi atau pribadi bisa diatur seperti pada contoh yang terendah.



Information on Income and Other Sensitive Personal Data
Meskipun informasi demografis dapat dicari baik di awal atau di akhir kuesioner, informasi yang bersifat sangat pribadi seperti pendapatan, kondisi kesehatan, dan sebagainya, jika sangat dianggap perlu untuk survei, harus diminta pada akhir kuesioner. Juga, pertanyaan seperti ini harus dijustifikasi dengan menjelaskan bagaimana informasi akan berkontribusi terhadap pengetahuan dan pemecahan masalah, sehingga responden tidak menganggap mereka untuk menjadi yang bersifat mengganggu.

Open-Ended Question at the End
Kuesioner bisa mencakup pertanyaan terbuka pada akhir memungkinkan responden untuk mengomentari segala aspek yang mereka pilih. Ini akan berakhir dengan ungkapan terima kasih yang tulus kepada responden.

Concluding the Questionnaire
Kuesioner harus berakhir pada catatan sopan, mengingatkan responden untuk memeriksa bahwa semua item telah selesai.

Pretesting of Structured Questions
Pretesting melibatkan penggunaan sejumlah kecil responden untuk menguji kelayakan dari pertanyaan dan pemahaman mereka. Hal ini membantu untuk memperbaiki setiap kekurangan, dalam waktu, sebelum memberikan instrumen secara lisan atau melalui kuesioner kepada responden, dan dengan demikian mengurangi bias.

ELECTRONIC QUESTIONNAIRE DESIGN AND SURVEYS
Survei kuesioner online mudah dirancang dan diberikan ketika mikro - komputer yang terhubung ke jaringan komputer. Disk data juga dapat dikirimkan kepada responden sehingga mereka dapat menggunakan komputer pribadi mereka sendiri untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Hal ini akan , tentu saja , akan membantu ketika responden tahu bagaimana menggunakan komputer dan merasa nyaman menanggapi dengan cara ini .




OTHER METHODS OF DATA COLLECTION
Observational Surveys
Orang dapat diamati dalam lingkungan kerja alami mereka atau dalam pengaturan laboratorium , dan kegiatan dan perilaku atau sesuatu yang lain yang menarik dari mereka dapat dicatat dan direkam . Terlepas dari kegiatan yang dilakukan oleh individu-individu yang diteliti , gerakan mereka , kebiasaan kerja , laporan dibuat dan pertemuan yang dilakukan oleh mereka , ekspresi wajah mereka sukacita , kemarahan , dan emosi lainnya , dan bahasa tubuh dapat diamati . Faktor lingkungan lain seperti tata letak , pola alur kerja , kedekatan pengaturan tempat duduk , dan sejenisnya , juga dapat dicatat.

Nonparticipant-Observer
Peneliti dapat mengumpulkan data yang diperlukan dalam kapasitas tertentu tanpa menjadi bagian integral dari sistem organisasi. Sebagai contoh, peneliti mungkin duduk di sudut kantor dan menonton sambil merekam bagaimana manajer menghabiskan waktunya. Dengan hanya mengamati kegiatan, rekaman mereka secara sistematis, dan tabulasi mereka, peneliti mampu mendapatkan beberapa temuan.

Participant-Observer
Peneliti juga mungkin memainkan peran peserta atau pengamat. Di sini, peneliti memasuki organisasi, dan menjadi bagian dari tim kerja. Misalnya, jika seorang peneliti ingin mempelajari dinamika kelompok dalam organisasi kerja, maka dia mungkin bergabung dengan organisasi sebagai karyawan dan mengamati dinamika dalam kelompok sementara menjadi bagian dari organisasi kerja.

Structured versus Unstructured Observational Studies
Structured Observational Studies
Observasi bisa terstruktur atau tidak terstruktur . Dimana observer memiliki seperangkat hal yang telah ditentukan dengan kategori-kategori kegiatan atau fenomena yang direncanakan untuk dipelajari , itu adalah studi observasional terstruktur . Format untuk merekam pengamatan dapat dirancang khusus dan disesuaikan dengan setiap studi yang sesuai dengan tujuan penelitian tersebut.

Unstructured Observational Studies
Pada awal penelitian, ada kemungkinan seorang peneliti belum menemukan fokus ide yang akan diteliti, sehingga mereka merekam semua kejadian yang diamati. Penelitian tersebut akan menjadi studi observasi takterstruktur.

Advantages and Disadvantages of Observational Studies
Advantages of Observational Studies
1. Data yang diperoleh melalui pengamatan peristiwa yang terjadi umumnya lebih handal dan bebas dari bias responden.
2. Dalam studi observasi, lebih mudah untuk mencatat dampak pengaruh lingkungan pada hasil tertentu. Misalnya, cuaca (panas, dingin, hujan), hari minggu (pertengahan minggu sebagai lawan hari Senin atau Jumat), dan faktor-faktor lain.
3. Hal ini lebih mudah untuk mengamati kelompok individu tertentu misalnya, anak-anak yang sangat muda dan eksekutif yang sangat sibuk dimana sulit untuk diminta informasinya.

Drawbacks of Observational Studies
1. Hal ini diperlukan bagi pengamat untuk hadir secara fisik (kecuali kamera atau sistem mekanis yang lain dapat menangkap peristiwa bunga), seringkali untuk jangka waktu lama.
2. Metode pengumpulan data tidak hanya lambat, tetapi juga membosankan dan mahal.
3. Karena waktu yang lama untuk mana subyek diamati, pengamat dengan mudah kelelahan sehingga data yang tercatat bisa jadi bias.
4. Meskipun suasana hati, perasaan, dan sikap dapat ditebak dengan mengamati ekspresi wajah dan perilaku nonverbal lainnya, proses berpikir kognitif individu tidak dapat ditangkap.
5. Pengamat harus dilatih dan bagaimana cara mengamati, dan cara-cara untuk menghindari bias pengamat.

Biases in Observational Studies
Data yang diamati dari sudut pandang peneliti cenderung rentan terhadap bias pengamat . Mungkin ada kesalahan pencatatan , penyimpangan memori , dan kesalahan dalam menafsirkan kegiatan , perilaku , peristiwa , dan isyarat nonverbal. Pengamatan kejadian hari demi hari , selama waktu yang lama , bisa menimpa para pengamat dengan perasaan bosan dan menimbulkan bias dalam rekaman pengamatan . Untuk meminimalkan bias pengamat , pengamat biasanya diberikan pelatihan tentang bagaimana untuk mengamati dan merekam. Responden Bias juga bisa menjadi ancaman bagi validitas hasil penelitian observasi , karena mereka yang diamati mungkin berperilaku berbeda selama periode penelitian , terutama jika pengamatan terbatas pada periode waktu yang singkat.

Data Collection Through Mechanical Observation
Ada situasi di mana mesin dapat memberikan data dengan merekam peristiwa menarik yang terjadi, tanpa seorang peneliti hadir secara fisik. Contohnya koleksi rincian produk yang dijual oleh jenis atau merek dilacak melalui scanner optik dan kode bar di gerbang keluar, dan sistem pelacakan menyimpan catatan berapa banyak orang memanfaatkan fasilitas atau mengunjungi situs web. Film dan alat perekam elektronik seperti kamera video juga dapat digunakan untuk merekam data.

Projective Methods
Ide-ide tertentu dan pikiran yang tidak dapat dengan mudah diucapkan biasanya dapat dibawa ke permukaan melalui penelitian motivasi . Hal ini biasanya dilakukan oleh para profesional terlatih yang menerapkan teknik penelidikan yang berbeda untuk membawa ide-ide ada didalam ke permukaan dan pikiran dalam responden . Teknik Familiar untuk mengumpulkan data tersebut asosiasi kata , penyelesaian kalimat , tes apersepsi tematik ( TAT ) , tes inkblot , dan sejenisnya .

MULTIMETHODS OF DATA COLLECTION
Karena hampir semua metode pengumpulan data memiliki beberapa bias, mengumpulkan data melalui multimethods dan dari berbagai sumber memeberikan kevalidan data yang lebih. Misalnya , jika tanggapan dikumpulkan melalui wawancara , kuesioner , dan observasi sangat berkorelasi dengan satu sama lain , maka kita akan lebih percaya tentang kebaikan data yang dikumpulkan. Oleh karena itu , korelasi tinggi antara data yang diperoleh pada variabel yang sama dari sumber yang berbeda dan melalui metode pengumpulan data yang berbeda memberikan kredibilitas lebih ke instrumen penelitian. Riset yang baik memerlukan pengumpulan data dari berbagai sumber dan melalui metode pengumpulan data ganda. Penelitian seperti ini , meskipun, akan lebih mahal dan memakan waktu.

Review of the Advantages and Disadvantages of Different Data
Collection Methods and When to Use Each
Setelah membahas metode pengumpulan data berbagai , sekarang kita akan secara singkat menceritakan keuntungan dan kerugian dari tiga koleksi wawancara yang paling umum digunakan metode data , kuesioner , dan observasi dan memeriksa ketika setiap metode digunakan dapat mengahsilkan hasil yang baik. Wawancara tatap muka memberikan data yang kaya , menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang yang diwawancarai , dan membantu untuk mengeksplorasi dan memahami masalah yang kompleks. Di sisi negatif , wawancara tatap muka memiliki potensi untuk memperkenalkan Bias pewawancara dan dapat mahal. Dimana beberapa pewawancara menjadi perlu , pelatihan yang memadai menjadi langkah pertama yang diperlukan . Wawancara telepon membantu untuk menghubungi subyek tersebar di berbagai wilayah geografis dan mendapatkan tanggapan langsung dari mereka . Ini adalah cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika seseorang memiliki pertanyaan khusus untuk bertanya , perlu tanggapan cepat , dan memiliki sampel tersebar di wilayah geografis yang luas . Di sisi negatif , pewawancara tidak dapat mengamati respon nonverbal dari responden , dan yang diwawancarai dapat memblokir panggilan . Wawancara melalui telepon yang paling cocok untuk mengajukan pertanyaan terstruktur dimana respon harus diperoleh dengan cepat dari sampel yang tersebar secara geografis .  Kuesioner Mail yang menguntungkan ketika tanggapan terhadap banyak pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang secara geografis berbeda posisi. Di sisi negatif , mengirimkan kuesioner biasanya memiliki tingkat respon yang rendah dan satu tidak bisa memastikan apakah data yang diperoleh bias. Survei kuesioner dikirimkan paling cocok ketika informasi dapat diperoleh dalam skala besar melalui pertanyaan terstruktur , dengan biaya yang wajar , dari sampel yang tersebar luas secara geografis . Studi observasional membantu untuk memahami masalah yang kompleks melalui observasi langsung dan kemudian , jika mungkin , mengajukan pertanyaan untuk mencari klarifikasi isu-isu tertentu . Data yang diperoleh kaya dan tidak terkontaminasi dengan laporan diri bias . Di sisi negatif , mereka mahal , karena jangka waktu yang diperlukan , dan bias pengamat juga mungkin hadir dalam data .

SETTING FROM WHICH DATA ARE GATHERED
Data dapat dikumpulkan dalam salah satu dari cara tersebut di lingkungan tempat kerja. Data juga dapat dikumpulkan dalam laboratorium buatan dimana variabel yang dikontrol dan dimanipulasi, atau dapat dikumpulkan di rumah responden, di jalan, di mal, atau dalam pengaturan di mana (Local Area Network) sistem LAN tersedia .
Special Issues in Instrumentations for Cross-Cultural Research
Isu khusus tertentu perlu ditangani saat merancang instrumen untuk mengumpulkan data dari berbagai negara . Karena bahasa yang berbeda digunakan di negara yang berbeda , penting untuk memastikan bahwa terjemahan instrumen untuk bahasa lokal sesuai akurat ke bahasa aslinya . Untuk tujuan ini , instrumen harus terlebih dahulu diterjemahkan oleh ahli lokal.

Issues in Data Collection
Setidaknya tiga isu penting untuk pengumpulan data lintas-budaya , waktu pengumpulan data, dan status individu pengumpulan data . Respon kesetaraan dipastikan dengan mengadopsi prosedur pengumpulan data yang seragam dalam budaya yang berbeda . Metode identik memperkenalkan studi , peneliti , instruksi tugas, dan pidato penutupan , kuesioner diberikan secara pribadi , akan memberikan kesetaraan dalam motivasi , orientasi tujuan , dan sikap respon . Waktu data yang dikumpulkan lintas budaya juga penting untuk perbandingan lintas – budaya.

MANAGERIAL ADVANTAGE
Sebagai manajer , Anda mungkin akan melibatkan konsultan untuk melakukan penelitian dan tidak dapat mengumpulkan data diri melalui wawancara , kuesioner , atau observasi . Namun, selama contoh-contoh , ketika Anda akan terpaksa harus memperoleh informasi yang berhubungan dengan pekerjaan melalui wawancara dengan klien , karyawan , atau orang lain , Anda akan tahu bagaimana frase berisi pertanyaan untuk memperoleh jenis respon yang berguna . Selain itu, Anda , sebagai sponsor penelitian , akan dapat memutuskan pada tingkat apa kecanggihan Anda ingin data yang akan dikumpulkan , berdasarkan kompleksitas dan gravitasi dari situasi.


ETHICS IN DATA COLLECTION
Beberapa isu etika harus ditangani ketika mengumpulkan data. Seperti disebutkan sebelumnya, ini berkaitan dengan mereka yang mensponsori penelitian, mereka yang mengumpulkan data, dan mereka yang menawarkan pertanyaan. Para sponsor harus meminta studi yang akan dilakukan untuk memperbaiki tujuan organisasi, dan bukan karena alasan egois lainnya. Mereka harus menghormati kerahasiaan data yang diperoleh oleh peneliti, dan tidak meminta tanggapan individu atau kelompok yang akan diungkapkan kepada mereka, atau meminta untuk melihat kuesioner. Mereka harus memiliki sikap terbuka dalam menerima hasil dan rekomendasi dalam laporan yang disampaikan oleh para peneliti.

Ethics and the Researcher
1 . Memperlakukan informasi yang diberikan oleh responden sebagai rahasia dan menjaga privasinya adalah salah satu tanggung jawab utama peneliti.
2 . Peneliti tidak harus menggambarkan sifat penelitian untuk subjek studi, terutama dalam percobaan laboratorium . Tujuan dari penelitian ini harus dijelaskan kepada mereka .
3 . Informasi pribadi atau tampaknya mengganggu tidak harus diminta , dan jika benar-benar diperlukan untuk proyek tersebut , harus disadap dengan sensitivitas tinggi terhadap responden , menawarkan alasan khusus untuk itu .
4 . Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dari subyek tidak boleh dilanggar .
5 . Tidak ada yang harus dipaksa untuk menanggapi survei dan jika seseorang tidak ingin memanfaatkan kesempatan untuk berpartisipasi , keinginan individu harus dihormati .
6 . Nonpartisipan - pengamat harus melakukan hal yang tidak membosankan sebisanya.
7 . Dalam studi laboratorium , subyek harus diwawancari dengan penuh alasan untuk percobaan setelah mereka berpartisipasi .
8 . Subyek tidak boleh terkena situasi di mana mereka bisa tunduk pada kerusakan fisik maupun mental. Peneliti harus mengambil tanggung jawab pribadi untuk keselamatan mereka .
9 . Harus ada benar-benar tepat atau tidak ada distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama penelitian .

Behaviors of Respondents
1. Subyek, sekali telah melaksanakan pilihan untuk berpartisipasi dalam sebuah studi, harus bekerja sama sepenuhnya dalam tugas-tugas ke depan, seperti menanggapi survei atau mengambil bagian dalam percobaan.
2. Responden juga memiliki kewajiban untuk jujur ​​dan jujur ​​dalam tanggapan. Kekeliru dalam memberikan informasi harus dihindari.